Mengapa malam kembaliÂ
Terlambat datang terlambat pulangÂ
Kunanti resah berujung hilang kendaliÂ
Kadang bingung bagaimana menyambut pulang yang berulangÂ
Bukan rindu meski tak pantas serasa diri mati dihujam deranyaÂ
Meradang gelisahku ditutup larutnya malam yang jatuh dipelupuk matamuÂ
Kantung mata yang menebal dan berwarna hitamÂ
Kelelahan dikejar rasa lelah yang berkepanjanganÂ
Disini masih ada  secarik kopi dalam tulisanÂ
Ditulis sederhana dari sajian  Americano yang kausukaÂ
Sebahagia itu kau membacanya meski tak dapat menghirup kepulan aromanyaÂ
Menikmati hangatnya malam sebelum bercampur dengan debu kebisingan kota
Bogor, 10 Maret 2022
Salam,Â
Sri PatmiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H