Tragedi Kapal Sewol ini mirip sekali dengan tragedi Titanic. Bedanya Titanic lebih manusiawi dibandingkan Tragedi Kapal Sewol ini. Bukan hanya kepedihan tetapi menguras emosi. Malahan ada yang mengatakan bahwa tragedi ini sengaja dibuat untuk melengserkan geng mafia Korea Selatan. Apa yang membuat kru kapal dianggap tak manusiawi?
KRONOLOGI KEJADIAN
Tanggal 16 April 2014 merupakan catatan sejarah mengenai buruknya transportasi di Korsel. Kapal Sewol tenggelam saat berlayar dari Injon menuju Jeju. Kapal yang memuat 376 orang dimana sebagian besar adalah siswa SMA Damwon yaitu 324 orang. Mereka adalah siswa kelas 2 dan akan melakukan karya wisata. Kapal Fery buatan Jepang tahun 1994 ini menyisakan sejarah kelam dan luka yang mendalam bagi keluarga korban.
Kemudian kapal itu dibeli oleh Chonghaejin Marine Tahun 2012. Kapal ini bertambah berat menjadi 239 ton karena dilakukan modifikasi kabin penumpang pada deck 3,4 dan 5. Total berat keseluruhan kapal adalah 6.825 ton. Tanggal 15 Maret 2013, kapal ini mendapatkan sertifikat kelaikan berlayar.
Kapal Sewol ini memiliki jadwal berlayar pulang pergi sebanyak 3x dengan jarak 425 km dari Injon ke Jeju dengan waktu tempuh 13,5 jam. H-1 tepatnya 15 April 2014, Kapal Sewol dijadwalkan berlayar pukul 18.30. Sayangnya saat itu ada kabut tebal dengan jarak pandang 1 km. Akhirnya pukul 20:30, kondisi sudah aman dan kondusif.
Pukul 21:00, Kapal Sewol berangkat dengan jumlah penumpang 476 orang. Lee Joun Seok (69 tahun) membawa kapal ini berlayar sebagai pengganti nahkoda utama. Lee sudah memiliki pengalaman 40 tahun mengarungi lautan menyeberangi Injon-Jeju. Sebagai nahkoda yang berpengalaman, ia dikontrak dengan salary US$ 2.500 atau 37 juta rupiah per tahun. Â Bayangkan saja, 1 bulan hanya 3 juta rupiah dengan beban tanggung jawab di lautan.
Memasuki selat Maenggol, arus air semakin deras dan kuat. Saat kapal masuk ke selat ini, orang yang menahkodai malah perwira muda yang belum berpengalaman. Lah kok gitu? Alasannya, nahkoda Lee kembali ke kamarnya sebentar.
Perwira Muda Jadi Nahkoda Kapal
Pukul 08:50 pagi, si perwira muda melihat ada kapal yang melaju kencang kearah Kapal Sewol. Sang perwira membelokkan kapal terlalu tajam dan kehilangan kendali. Beberapa barang cargo bergeser miring ke satu sisi. Akhirnya kapal itu miring dan tidak bisa kembali ke posisi semula.
Penumpang yang menyadari kapal miring malah disuruh masuk ke ruangan kabin masing-masing. Diketahui pukul 08:52, ada siswa yang menghubungi 119, pemadam kebakaran dan dihubungkan langsung ke petugas penjaga pantai. Inilah laporan pertama yang diterima petugas penjaga pantai bukan dari kru kapal. Pukul 09:06, pengatur lalu lintas pelayaran menghubungi pusat Kapal Sewol dan operasi penyelamatan dilakukan besar-besaran. Pukul 09:20, kabar tentang tenggelamnya Kapal Sewol tersiar di TV.
Parahnya...
Pukul 09:39 teknisi kapal dan kapten kapal menyelamatkan diri sendiri dan meninggalkan penumpangnya yang berada didalam kabin. Sades! Nahkodanya malah keluar duluan dan menyelamatkan diri. Bahkan sang Nahkoda memerintahkan semua penumpang untuk terus berada didalam kabin kapal.Â
Sekitar 11 menit dari penyelamatan sang nahkoda, operasi penyelamatan ini berhasil menyelamatkan 80 orang korban. Sekitar 1 jam kemudian, 40 orang berhasil diselamatkan lagi. Padahal kapal sudah miring lagi 64 derajat. Kemudian 10 menit setelah penyelamatan 40 orang ini, kapal terbalik sepenuhnya.Â
Bayangkan saja, masih ada separuh lebih siswa Damwon yang ada disana tenggelam bersama kapal. Total korban yang berhasil diselamatkan adalah 172 orang dengan bantuan dari kapal nelayan yang turut serta.
Setelah kapal tenggelam, barulah turun mandat dari presiden untuk mengerahkan semua tim penyelamat. Secara resmi dilaporkan 8 orang meninggal dan 288 orang masih dalam proses pencarian. Dua hari setelah kejadian, kapal ini benar-benar tenggelam dengan total korban yang meninggal 295 orang dan 9 orang masih hilang.Â
Keluarga korban semakin geram dan menilai kerja pemerintah sangat lambat. Bahkan penemuan beberapa korban itu juga dibantu oleh sukarelawan. Keluarga korban sampai harus patungan untuk membayar wartawan dan membuat film documenter atas lambannya kerja pemerintah ini.
Penyidikan dan Penyelidikan Tenggelamnya Kapal
Usut punya usut, ternyata karena adanya penambahan kabin kapal sehingga mempengaruhi keseimbangan kapal. Kenapa bisa ada surat kelaikan jika memang tidak standar dan tidak benar? Suap.. regulator yang mengurus kelaikan disuap oleh pihak kapal.Â
Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata kapal yang berbelok itu tanpa sebab. Jadi sang perwira muda berbohong jika ia belok mendadak karena ada kapal didepannya. Hal ini dibuktikan oleh hasil olah perkara dan wawancara terhadap penjaga pantai. Mereka mengatakan tidak ada kapal didepan Kapal Sewol. Ketika dikonfrontasi kepada perwira muda itu, ia hanya menjawab "Aku kira tadi itu kapal, ternyata bukan".
Penyebab tenggelamnya kapal ini juga bersumber dari kelebihan muatan yang menyebabkan keseimbangan terganggu. Ternyata kapal ini juga mengangkut 3x dari standar beban kapal. Padahal, kapal hanya diperbolehkan membawa 987 ton saja, sedangkan saat kejadian itu beban muatan 3600 ton. Faktor lainnya adalah air pemberat didalam kapal yang tidak memenuhi standar. Bahkan kru Kapal Sewol menguras air pemberat agar banyak kargo yang dapat terangkut didalam kapal.
Mereka yang merasa geram termasuk keluarga merasa pemerintah seperti sengaja melakukan ini semua. Mereka merasa banyak kejanggalan dan kecurigaan atas kasus ini. Mulai dari kru kapal yang lebih awal menyelamatkan diri, penolakan bantuan dari U.S Navy dan tim penyelamat yang saat kejadian hanya mengelilingi kapal Sewol bukan menyuruh atau menyelamatkan anak-anak yang terperangkap didalam.
Tanggal 19 April 2014, sang kapten divonis 36 tahun penjara akibat kelalaian dan pelanggaran hukum kelautan. Dan dakwaan paling memberatkan adalah kapten terbukti meninggalkan penumpang saat kapal sudah mulai tenggelam. Beberapa kru lainnya juga turut diadili bahkan CEO pemilik kapal.
Misteri dan Konspirasi
Misteri 7 jam presiden Park Geunhye dimana ia baru menurunkan mandat dan perintah 7 jam setelah kejadian. Akibatnya terjadi pemakzulan terhadap presiden tersebut. Misteri 7 jam ini tidak dapat memaparkan detail aktivitas sang presiden saat tragedi kapal sewol ini terjadi.Â
Banyak yang berspekulasi jika sang presiden sedang tidur saat kejadian itu. Karena setelah dicari tahu ternyata sang presiden menerima perawatan untuk insomnianya. Misteri lainnya adalah si pemilik kapal yang ditemukan telah meninggal dengan dikelilingi alkohol di sebuah ladang.Â
Pemilik kapal, Yoo Byung Eun, dikenal sebagai seorang yang religious, terkenal dan bilyuner disana. Dan pemerintah membutuhkan waktu 6 minggu untuk mengidentifikasi jenazahnya. Disinilah masyarakat semakin mencurigai pemerintah. Selain itu, si pemilik kapal juga merupakan mafia bisnis dan anggota gereja terkuat di Korsel dan berseberangan dengan pemerintah.
Selain dikenal religious, pemilik kapal ini juga pernah terlibat dalam sekte tahun 1987 dan anggotanya pernah ditemukan meninggal sebanyak 30 orang dengan posisi mulut tersumpal. Meski tidak ada bukti yang mengarah langsung kepada Yoo Byung Eun, tetapi ia adalah ketua sekte tersebut. Saat tenggelamnya kapal ini, pemerintah sempat mengadakan sayembara untuk mencari keberadaannya. Sayembara ini diihargai 7,3 miliar bagi yang berhasil memberikan informasi keberadaannya. Hingga akhirnya ditemukan telah meninggal di ladang.
Setelah 1000 hari berlalu, kapal berhasil diangkat dari laut. Beberapa film documenter untuk mengenang kejadian itu diantaranya adalah In The Absence.Â
Film ini menjelaskan banyak tentang sejarah dan fakta bahwa mereka seharusnya bisa diselamatkan. Beberapa K-Pop Star turut menyematkan pita kuning pada postingan mereka sebagai wujud duka yang mendalam atas tragedi ini. Salah satu korban yaitu wakil kepala sekolah yang selamat, akhirnya bunuh diri karena ia masih trauma dan merasa gagal melindungi siswa siswinya.
Bogor, 10 Maret 2022
Salam,
Sri Patmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H