Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Tradisi Chunyun Negeri Tirai Bambu

2 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 2 Februari 2022   11:44 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : autojosh.com

Gong Xi Ga Cai..

Xin Nian Kuai Le..

He Jia Ping an

Xin Xiang Shi Cheng

Wan Shi Ru Yi

Cai Yuan Quang Jin

Yi Gan Feng Shun

Sheng Yi Xing Long

Telah memasuki tahun baru Imlek 2022. Tahun macan air yang dilambangkan dengan keberanian, percaya diri,  kekuatan yang besar dan mengusir kejahatan. Dibawah pengaruh air yang memiliki pertanda kemakmuran, kekayaan, dinamis, menarik dan tidak terduga. Beberapa persiapan telah dilakukan dan tradisi telah dilaksanakan seperti bersih-bersih rumah, memakan mie agar rejekinya panjang, memotong rambut, menjaga sikap, ucapan dan tindakan dan lain-lain.

Salah satunya yang paling sering dilakukan adalah tradisi Chunyun atau mudik Imlek. Chunyun disebut-sebut sebagai migrasi manusia terbesar di dunia. Jika Di Indonesia sama seperti mudik lebaran. Musim perjalanan Chunyun biasanya diperkirakan 15 hari sebelum tahun baru dan akan berlangsung selama 40 hari. Momen berkumpul dengan keluarga adalah hal yang selalu dinanti. Terutama bagai pekerja migran, pekerja kantoran, mahasiswa dan perantau lainnya.

Sebanyak 2,8 - 3 miliar orang merayakan tradisi Chunyun. Moda transportasi yang sering digunakan adalah moda transportasi darat, laut dan udara. Meski berdesak-desakan dan sangat padat, mereka tidak kapok untuk mudik Imlek. Hal itu karena tradisi kumpul keluarga adalah momen penting saat perayaan Imlek, reformasi pendidikan di Tiongkok untuk mencari kampus favorit di kota, liburan panjang jarang terjadi di Tiongkok.

Tidak hanya di China, tradisi ini juga berkembang di Taiwan, Korea Selatan, dan Vietnam. Bahkan di Indonesia juga Chungyun tetap dilaksanakan karena sebagian besar warga Tionghoa yang merantau mudik ke daerah asal untuk berkumpul dengan keluarga tercinta.

***

Tradisi Chunyun adalah tradisi yang sangat sakral dan penting bagi warga Tionghoa. Meski harga tiket yang mahal, rela berdesak-desakan dan macet, tradisi ini merupakan momen paling sakral saat perayaan imlek. Chunyun secara harfiah adalah perjalanan festival musim semi. Masyarakat yang berada di daerah-daerah maju seperti China bagian timur dan selatan akan berpindah bersamaan ke daerah-daerah pedesaan di barat dan utara.

Apa bedanya dengan mudik lebaran? Apa sama dengan Chunyun? Meski ada kemiripan perpindahan manusia dalam momen perayaan hari raya dan kumpul bersama sanak famili, secara harfiah maknanya berbeda. Dalam bahasa Jawa Ngoko, kata mudik atau mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Tapi, sekarang makna tersebut berubah menjadi mulih udik yang artinya kembali ke kampung halaman.

Tradisi mudik ternyata sudah ada sejak zaman primordial pada masa Majapahit.

***

Ditengah persebaran virus omicron, untuk tahun 2022 ini Pemerintah China tetap mengizinkan warganya untuk merayakan tradisi Chunyun. Kota Wuhan bahkan menyiapkan 69 kereta cepat "red eye" untuk menjemput penumpang dari Kota Guangzhou dan Shenzhen di Provinsi Guandong. Kini, China telah berinovasi dalam mengembangkan teknologi tanpa sentuhan (touchless), seperti pemakaian robot di sebuah stasiun kereta di Provinsi Shangxi.

***

Amerika Serikat mengenal istilah Thanksgiving dan orang-orang Tionghoa merayakan Imlek. Intinya, imlek adalah momen kebersamaan dan bersih jiwa. Menurut kepercayaan China, rumah adalah jiwa dari manusia. Rumah dapat memberikan berkat keberuntungan bagi setiap pemiliknya. Maka tak heran, momen kebersamaan di rumah, membersihkan rumah sebelum imlek adalah hal sakral.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun