Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Asal Ikutan Roller Coaster Bitcoin yang Menggila!

29 Januari 2022   12:40 Diperbarui: 29 Januari 2022   12:54 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : CNBC Indonesia

Mode panik jangan asal ikutan investasi kripto tanpa ada pengetahuan. Jangan janya mendengarkan omongan orang, lalu ikutan! 

Jangan tergiring dengan narasi ekonomi yang dibentuk oleh sekelompok orang untuk mendapatkan banyak pengikut. 

Contoh narasi ekonomi yaitu : ketika pandemi jahe dan rempah-rempah lain dicari dan diburu banyak orang. Bahkan harganya melonjak tajam. Petani tanaman obat kaya mendadak dengan harganya yang gila-gilaan. Semua petani melihat potensi rempah yang harganya meroket. Sekarang apa yang terjadi?

Sama seperti abad 16-an, dimana harga tulip meroket. Bahkan ada orang yang mengaku kaya mendadak gara-gara jualan tulip dan setangkai tulip, berbondong-bondong orang menanam tulip. Lalu apa yang terjadi? Ketika ketersediaan stok banyak, semua orang mudah mendapatkannya.

Mungkin ini juga yang dibentuk oleh Elon Musk dan sebagian orang yang mengajak untuk investasi di bitcoin. Apalagi di masa pandemi seperti ini, nyari duit susah, bagaimana mencari duit secara praktis dapat dilakukan?

Narasi ekonomi yang mendongkrak harganya menjadi gila-gilaan. Bahkan banyak yang tergiur investasi melalui broker dengan harapan menjadi kaya dan janji masa depan yang cemerlang. Mereka akan menjadi kelompok yang tercerahkan. Padahal para broker sedang mengumpulkan pundi-pundi uang untuk mengeruk keuntungan dengan sistem bagi hasil yang kurang seimbang dan tidak adil.

Marketing dari mulut ke mulut (WOM/Word of Mouth) terangkat ke media mainstream dan media massa lainnya. Akhirnya semua orang tergiur dan berbondong-bondong ikutan. Tanpa ilmu pengetahuan yang fundamental. Hanya percaya dengan menjadi anggota multilevel marketing (MLM) nya bitcoin. 

Siapa yang berada distrata paling atas, itu yang paling banyak uang dan yang paling bawah, harus merangkak naik mencari kaki-kaki yang lain untuk mendongkrak supaya balik modal.

Dibalik layar yang tidak pernah diketahui, para pemain bitcoin berusaha memainkan rasionalitas berdasarkan emosional dan psikologikal bukan pada nilai suatu barang. 

Ketika narasi yang dibentuk sudah sesuai, berbondong-bondong orang akan membeli bitcoin, setelah itu menjualnya karena dirasa kurang menguntungkan. Nah, siapa yang membeli berbondong-bondong itu? Korban panic buying dan pemain bitcoin yang ingin mendongkrak harga dengan transaksi rekayasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun