Bung Hatta ingin dimakamkan di kawasan ibukota karena ingin selalu dekat dengan hati rakyatnya dan agar terus dikenang.Â
Apalagi jasa-jasa sang proklamator sangat berharga dihati rakyat. Selain itu, alasan Bung Hatta dimakamkan di Jakarta karena perjuangannya berpusat di Tanah Jawa dan ibukota.
Damai di area kompleks makam seluas 300 meter ini diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1982. Tepat pada hari kelahiran Bung Hatta, area kompleks ini diresmikan oleh Presiden Soeharto kala itu.
Setelah masuk kedalam hiasan Rumah Gadang, ada halaman luas dan Rumah Joglo. Disitulah Bung Hatta dan istrinya Hj. Siti Rahmiati Hatta tidur dalam damai. Bung Hatta mengajarkan pada Rakyat Indonesia tentang makna kehidupan yang mendalam.
Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri.Â
Memasuki era perkembangan zaman ini, meski terlihat damai justru ancaman datang dari manapun. Orang tua mawas mendidik anak zaman sekarang, globalisasi, akulturasi budaya dan perkembangan teknologi yang tidak berlandaskan pemahaman utuh.
Pemimpin sejati adalah pemimpin yang sanggup menyediakan penggantinya. Sosok pemimpin harus mampu melahirkan pemimpin lagi. Jangan sampai pemimpin tidak dapat beregenerasi dalam kehidupan sehari-hari.Â
Misalnya, seorang ayah harus mampu menumbuhkan dan mengajarkan kepemimpinan terhadap generasi penerus. Seorang atasan mampu melahirkan sosok pemimpin yang terus beregenerasi untuk melanjutkan perjuangan dan menciptakan serta memelihara tatanan yang ada.