3. Memainkan Emosi, Ekspresi Diri Dalam Penyaluran Hukum Sosial
Selain media hiburan, film Layangan Putus menjadi media ekspresi penonton untuk menyalurkan hukum sosial yang terjadi jika pasangan selingkuh, sikap mawas, kepercayaan dan bagaimana membina hubungan yang baik. Melalui film, penonton bebas mengekspresikan segala bentuk kemarahan, kekecewaan dan kebahagiaan. Terutama jika peran antagonis berhasil dikalahkan atau menerima hukum karma. Ketika penonton terbawa perasaan (baper) atau merasa cerita itu "GUE BANGET" maka film itu berhasil masuk kedalam ranah psikologis publik.
4. Pembawaan Karakter Pemeran yang Sangat Kuat
Karakter kuat pemeran berhasil menyampaikan pesan secara tersirat melalui visual, perangai dan tindak tanduk. Aris seorang dengan karakter manipulatif, playing victim dan victim blaming. Kinan merupakan sosok karakter yang memiliki kepribadian kuat, ramah, banyak teman, cerdas dan penyayang.Â
Lidya dengan karakter jiwa muda yang mencari jati diri dan kenyamanan. Film Layangan Putus ini berhasil mencampuradukkan hiruk pikuk kedalam rasa dan warna yang berbeda. Bagaimana sikap Kinan, Aris dan Lidya menghadapi kejadian yang sama-sama saling mendewasakan diri.
5. Pemilihan Media Penayangan dan Media Promosi Yang Tepat
Platform pemilihan media sangat penting dalam mempromosikan sebuah film agar menjadi viral. Kecenderungan dizaman sekarang, kebanyakan orang lebih senang menonton Youtube dibandingkan televisi, bahkan tayangan TV saja tayang di Youtube. Selain di aplikasi WeTV, penayangan delayed episode ditayangkan melalui youtube. Cuitan yang sangat viral melalui hashtag menjadikan film ini semakin mendunia.
6. Menyajikan Plot Twist yang Menarik
Diawal cerita, film ini menggiring pada opini kecurigaan pada Miranda. Ternyata usut punya usut, kejutan muncul pada setiap bagian episode. Lidya yang dikira seorang psikolog anak, pemahaman yang tinggi terhadap aplikasi ilmu psikologi justru berada dibalik skandal tersebut.Â
Plot twist selanjutnya adalah keputusan Kinan untuk menghentikan tuntutan hukumnya terhadap Aris atas kasus perselingkuhan tersebut. Disini, sekeras apapun ego seorang istri yang dilukai, hati nuraninya memanggil dan tergerak untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang berbeda.Â
7. Memberikan Label "Diangkat Dari Kisah Nyata"