Aspek penguatan wilayah darat, negara-negara ASEAN ditunjang oleh angkatan darat dengan indikator kepemilikan tank, armored vehicle, self-propelled artillery, towed artillery, rocket projector. Enam  negara yang memiliki 5 jenis senjata ini secara lengkap adalah Indonesa, Vietnam, Thailand, Myanmar, Singapura dan Laos. Tiga negara yang tidak memiliki  self-propelled artillery adalah Malaysia, Sri Lanka dan Kamboja. Satu negara yang tidak memiliki Rocket Projector adalah Filiphina. Berikut ini perbandingan angkatan darat negara ASEAN :Â
Untuk melindungi wilayah laut dan perbatasan antar negara, alutsista kelautan merupakan aspek yang memperkuat matra laut. Thailand  memiliki total asset 292 peringkat 8 dari 140 negara, Indonesia 282 peringkat 10 dari 140 negara, Myanmar 187 peringkat 16/140, Filiphina 103 peringkat 25/140,Vietnam 65 peringkat 35/140, Malaysia 61 peringkat 39/140, Singapura dan SriLanka 40 peringkat 49/140, Kamboja 27 peringkat 59 dari 140 negara dan Laos tidak memiliki alutsista angkatan laut.
Negara ASEAN tidak memiliki Aircraft  Carrier dan destroyer . Helicopter Carrier dimiliki oleh Thailand sementara negara lain tidak memiliki alutsista tersebut. Malaysia memiliki 10 Frigates (peringkat 8/140), Vietnam 9 frigates (peringkat 9/140), Indonesia 7 frigates (peringkat 11/140) sedangkan 2 negara Laos dan Kamboja tidak memiliki frigates.Â
Negara terbanyak yang memiliki Corvettes adalah Indonesia 24 buah (peringkat 3/140), Vietnam 14 (peringkat 6/140), Thailand 7 (peringkat 10/140) sedangkan Srilanka, Kamboja dan Laos tidak memiliki Corvettes.Â
Negara yang memiliki kapal selam hanya 4 yaitu Thailand 6 kapal selam (peringkat 14/140), Indonesia 5 kapal selam (peringkat 15/140), Malaysia 2 kapal selam (peringkat 18/140), Myanmar 1 kapal selam (peringkat 19/140).Â
Indonesia menjadi negara terbanyak yang memiliki patrol vessel/kapal patroli dengan jumlah 179 (peringkat 4/140), disusul oleh Myanmar, Filiphina, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Vietnam, Kamboja. Sedangkan Laos tidak memiliki kapal patroli laut.Â
Berikut ini perbandingannya :Â
Dari perspektif SDA, negara ASEAN memiliki potensi alam yang luar biasa. Enam negara yang menghasilkan minyak adalah Indonesia 775.000 bbl (peringkat 23/140), Malaysia 645.000 bbl (peringkat 25/140), Vietnam 245.000 bbl (peringkat 31/140), Thailand 230.000bbl (peringkat 32/140), Filiphina 13.000 bbl (peringkat 56/140), Myanmar 11.000 bbl (peringkat 57/140). Sedangkan Sri Lanka, Singapura, Kamboja, Laos tidak memiliki potensi produksi minyak. Namun, angka produksi minyak tidak sebanding dengan konsumsi minyak pada negara ASEAN. Meski kaya akan SDA, konsumsi energi meningkat selaras dengan pertumbuhan penduduk pada suatu negara. Butuh inovasi dan energi terbarukan untuk menjaga konsumsi dalam negeri. Â