Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

(Kemungkinan Metaverse) Bumi Virtual Menavigasi Bumi Fisik

17 Desember 2021   06:58 Diperbarui: 17 Desember 2021   07:15 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roadmap dan Layer Pengembangan Metaverse 

Neal Koin Stephenson dalam novel fiksi ilmiah yang berjudul Snow Crash dimana novel ini menceritakan masa depan secara luas dibentuk kembali oleh teknologi virtual dan 3D. Metaverse berfokus pada mendefinisikan dan mengeksplorasi ruang sosial baru yang lebih besar. Munculnya metaverse akan membentuk pengembangan teknologi yang berhubungan dengan internet. Metaverse melahirkan spektrum yang lebih intim dengan identitas pengguna untuk eksternal atau dunia terluar. 

Fokus metaverse berupa augmentasi sebagai teknologi lapisan sistem kontrol baru dan informasi kedalam persepsi tentang lingkungan fisik. Kedua, simulasi teknologi menghadirkan ruang terjadinya interaksi realitas parallel. Ketiga, keintiman teknologi yang menciptakan interdepensi pada objek teknologi yang semi cerdas. Keempat, teknologi eksternal menyediakan informasi pengendalian dunia di sekitar pengguna. 

Dalam skenario 20 tahun, Multiverse  mungkin menjadi alat utama (dengan video dan teks sekunder) untuk belajar banyak aspek sejarah, untuk memperoleh keterampilan baru, untuk pekerjaan penilaian, dan sistem kerja paling hemat biaya dan bentuk kerjasama yang produktif. Seorang yang hidup spartan pada dunia fisik bisa menjadi seorang yang kaya raya dan eksotis pada dunia virtual dengan mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan perhitungan yang sangat matang. 

Lingkungan sosial dalam dunia virtual akan berkembang menjadi eksperimen identitas, pengungkapan diri, roleplayer, norma sosial yang berlaku, jenis kelamin, suku, kelas sosial, tata krama, sopan santun, dan nilai sosial yang berkembang pada masyarakat secara umum dalam dunia fisik. Seseorang dapat menciptakan avatar berdasarkan karakter yang diharapkan dan membentuk realitas dalam second life. 

Dunia Cermin Multiverse  

Beberapa alternatif aspek kehidupan akan muncul dalam dunia virtual. Kemiripan dunia fisik diwujudkan dalam dunia virtual membentuk realitas cermin atau pembentukan realitas jauh berbeda dari dunia fisik. Contoh dunia cermin yang sangat lekat dengan kehidupan fisik saat ini adalah Google Earth. Dunia cermin akan menampakkan bentuk pasar baru tentang rumah, dekorasi, asuransi, properti, sewa menyewa, keamanan dan otomatisasi segala aspek kehidupan nyata. Polemik luar biasa akan tercipta dalam dunia cermin, tentang keamanan data, perlindungan privasi dan pencegahan tindak kejahatan. 

Hingga saat ini, permasalahan pada dunia maya dinaungi oleh aparatur pemerintah dalam legitimasi hukum UU Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE) No.11 Tahun 2008 dan versi revisi UU ITE No.19 Tahun 2016 serta lembaga pertahanan negara Pusat Pertahanan Siber (Pushansiber) dibawah Kementrian Pertahanan dengan Kapushansiber Bainstrahan Kemhan RI, Brigjen TNI Sarwono. Dalam teknis pelaksanaannya, Pushansiber membentuk Computer Emergency Response Team (CERT) untuk melakukan pemantauan dan evaluasi menyeluruh pada dunia maya. Secara futuristik, pantulan dalam dunia cermin harus dapat menjamin keselamatan, keamanan, perlindungan privasi, dan pertahanan negara. Ketika dunia cermin menjadi second life, maka hukum perundang-undangan dan skema besar menyambut transformasi perubahan digital ini harus mengadaptasi segala kebutuhan. Lambat laun, metaverse akan mengadaptasi kehidupan fisik sehingga kesiapan diri dan perlindungan keamanan global harus dipertimbangkan secara terperinci mulai dari sekarang. 

Dunia cermin multiverse lebih kompleks dibandingkan internet biasa. Sifatnya yang universal dan  banyak mengubah konsep internet dari website 2D menjadi 3D. Hal ini memungkinkan seorang metaversan memiliki kebutuhan besar pada aspek potensial diri seperti profil diri secara spesifik, kepentingan privasi dan nilai guna diri pada dunia. Sesuai dengan desa global/global village pada dunia maya, dimana setiap individu memiliki kedekatan lebih erat secara global tanpa tatap muka tanpa hambatan jarak, ruang dan waktu. 

Refleksi dunia cermin bukan sembarangan bagai permainan avatar dalam dunia virtual. Proyeksi dari kehidupan dunia cermin akan ditinjau dalam lingkup bisnis, lingkungan, politik dan ahli strategi untuk memeriksa rencana kehidupan dunia cermin secara fisik. Proyeksi dari perwujudan dunia fisik menjadi virtual akan dinilai sebagai proyek masuk akal/tidak berdasarkan pengamatan serta preferensi nilai sosial yang berlaku di masyarakat. 

Lifelogging Multiverse 

Lifelogging menjadi teknologi augmentasi yang merekam dan menyimpan sejarah pengguna untuk mendukung observasi, permodelan perilaku dan komunikasi dalam dunia virtual. Lifelogging memungkinkan pengguna dapat membagikan momen yang tidak biasa sebagai media ekspresi atau mempelajari pola bersama. Secara sederhana, lifelogging merupakan kehidupan dunia virtual yang terdokumentasi. Saat ini, perusahaan yang menggunakan lifelogging adalah Perusahaan Sepatu NIKE dan Apple. Pelatih pribadi, atlet lari secara statistik akan mengunggah hasil latihan dalam komunitas NIKE PLUS. Peluang bisnis lifelogs akan banyak bermunculan dalam dunia metaverse. Pencatatan memori visual pada perangkat sehari-hari seperti dompet, kunci mobil dan barang lainnya untuk meningkatkan produktivitas dan pengingat sejarah didalam kehidupan. 

Lifelogs GPS berupa Trackstick disimpan pada mobil dan benda bergerak lain untuk memantau hukum pelaksanaan. Dibidang komersial, Perusahaan Toyota Jepang telah menawarkan kamera didalam mobil yang terkoneksi langsung dengan pusat keamanan Toyota guna menghindari pencurian dan pemulihan pasca pencurian. 

Kedepannya, peluang lifelogs untuk melindungi anak-anak dari tindak kekerasan seksual akan muncul guna melindungi anak-anak dari tindak kejahatan. Metode penerapan lifelogs dapat diimplan kedalam tubuh atau diletakkan pada kalung, anting, ikat pinggang dan ponsel pribadi anak. Lifelogging memiliki fungsi perekaman visual, suara dan sarana kolaborasi serta agregasi pengalaman kehidupan. 

Dengan mengadopsi lifelogging, retensi pengalaman masa lalu akan bekerja secara produktif dan fungsional. Lifelogging akan berperan aktif meminimalisasi faktor human error yang sering terjadi yaitu : "SAYA LUPA", "SAYA TIDAK BISA MENGINGAT KEJADIAN DULU SEPERTI APA". Pada akhirnya, masa lalu kehidupan hanya menjadi catatan masa lalu yang terlupakan dan disimpan dalam memori ingatan sebagian kecil dari jutaan peristiwa yang terekam. Dari perspektif lingkungan sosial, lifelogging membantu penyesuaian pola dan sistem sosial yang ada. Contoh sederhana seseorang akan lebih sering mengakui kesalahan untuk menyesuaikan ego, bersikap toleran dan terbuka menerima kesalahan dan membentuk perubahan baru didalam hidup. 

Berbeda dengan dunia virtual, lifelogging secara sosial akan memberikan gambaran secara jelas dan nyata realitas kehidupan orang lain didalam diri sendiri. Lifelogging memberikan akses lebih luas ketika seseorang harus menjadi orang lain dalam peristiwa, waktu, kejadian, dan tempat yang sama sehingga persepsi dan perspektif yang dihasilkan menjadi referensi dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem canggih ini mengenali objek, wajah dan simbol setiap individu. Transparansi data dapat dilakukan dengan persetujuan pengguna. 


Konvergensi Dunia Virtual dan Dunia Cermin 

Perpaduan dunia virtual dan dunia cermin dilakukan secara berkala agar tidak tumpang tindih. Ringkasnya, dunia virtual adalah teknologi sedangkan dunia cermin adalah lingkungan sosial (unsur dinamis manusia). Penyempurnaan digitalisasi dengan manusia, norma, lingkungan dan budaya yang telah ada. Fenomena yang terjadi saat ini, dunia maya masih belum sempurna mengakomodir kebutuhan game, hiburan, pendidikan dan sosial secara terintegrasi. Dengan interkoneksi pada jaringan individu, metaverse menjadi sistem yang efektif sebagai perantara diri interaksional. 

Dua Sisi Mata Koin Metaverse

Dalam hubungan dan identitas, metaverse membantu peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi. Peluang untuk penyalahgunaan kekuasaan yang mempengaruhi hubungan sosial antar manusia akan terminimalisasi dengan baik. Publik akan lebih mudah menentukan citra dan reputasi setiap individu dari sejarah dalam keterbukaan informasi. Dalam pemilihan presiden/pemimpin misalnya, rakyat dapat mengakses dan tidak perlu menerka-nerka profil lengkap pilihannya. Dalam memilih pasangan hidup, seseorang dapat menilai secara jelas bagaimana rekaman hidupnya dalam lifelogging. 

Dalam hal informasi dan edukasi, Google maupun wikipedia menyajikan informasi dan  membatasi entri orang dan peristiwa pada hal-hal yang terkemuka dan tenar. Dalam metaverse, lintasan kehidupan biografi, perilaku, serta informasi lebih mendalam tentang individu berdasarkan pertimbangan analisis terpisah bukan dari penilaian subjektif dunia. 

Perspektif lain adalah transparansi dan kekuatan politik akan terjadi ketimpangan yang mencolok. Hegemoni suatu kekuatan pemerintah atau institusi besar lain akan memonopoli keadaan dan kesenjangan politik. Pada akhirnya, transparansi kehidupan akan terbatas pada kalangan bawah. 

Dalam dunia bisnis, metaverse bermanfaat untuk pengembangan sistem secara global. Tanggapan dan respons yang diberikan akan lebih efisien dan efektif dalam menjawab tantangan keterbatasan perdagangan lintas negara. Melimpahnya informasi akan memperluas komoditas barang dagangan dan produk. Momentum metaverse ini menjadi pertemuan perdagangan di era yang lebih kompetitif. Antar kedua belah pihak terhindar dari bayangan informasi yang bersifat bias. 

Bagaimana Mengkontrol Privasi? 

Melihat implikasi yang masif didalam kehidupan, ketakutan terhadap privasi menjadi masalah pokok dan pertanyaan mendasar. Menjamurnya metaverse meningkatkan tren sosial berdasarkan pengamatan yang bersifat transparansi dalam berbagai lini kehidupan.  Sentralisasi reaksi publik tersebut berupa hukum pelaksanaan metaverse. Kemajuan dimulai dari keterbukaan dan transparansi publik yang tinggi. Singapura sudah memberikan contoh dimana pengembangan transparansi publik mendorong pada kemajuan negara pada dunia yang lebih luas. Skenario dunia multiverse lebih rumit dengan pengaplikasian virtual dalam sistem yang ada di dunia. Pada saat yang sama, visi disajikan dalam virtual skenario dunia adalah salah satu set yang cukup substantif dari perubahan perilaku sehari-hari, membutuhkan penyesuaian untuk bagaimana kita memahami pekerjaan, status ekonomi, komunitas, dan hubungan. Perubahan seperti itu akan mengalami resistensi sosial yang kuat di beberapa sektor. 

Facebook dan Metaverse  

Internet menjadi kebutuhan pokok di masa mendatang. Keseriusan Facebook dalam menggarap metaverse ditunjukkan dengan membeli merk dagang bank regional AS Meta Financial Group dengan kontrak kesepakatan akuisisi US$60juta. 


Dalam keterbukaan informasi, Senin (13/12), Meta Financial menyatakan, perusahaan Delaware bernama Beige Key LLC setuju untuk memperoleh hak di seluruh dunia atas nama perusahaannya seharga US$ 60 juta secara tunai. Meta Financial tidak mengungkapkan siapa pemilik Beige Key. 

https://www.tribunnews.com/techno/2021/12/14/demi-kembangkan-bisnis-metaverse-facebook-beli-merek-dagang-perusahaan-finansial-as.

Sejak Bulan Oktober 2021, perusahaan induk Facebook telah mengganti namanya menjadi Meta Platform. Sementara Bill Gates dipredikasi akan berpindah ke Metaverse dalam kurun waktu 2-3 tahun kedepan. 

Bagaimana dengan masyarakat informasi di seluruh dunia? Apakah sudah siap bertransformasi dalam raksasa teknologi metaverse? 

Sumber : 

https://www.tribunnews.com/techno/2021/12/14/demi-kembangkan-bisnis-metaverse-facebook-beli-merek-dagang-perusahaan-finansial-as.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun