Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Organisasi Butuh Superteam Bukan Superman

8 Desember 2021   17:30 Diperbarui: 8 Desember 2021   17:43 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi dibentuk dari serangkaian sistem dan human yang mendukung. Organisasi yang telah memiliki sistem akan bergerak seperti mekanikal yang berproses. Peranan sistem didalam organisasi dianalogikan seperti sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan segala bentuk sistem yang ada didalam tubuh. Mengapa demikian? Sistem berperan aktif didalam gerakan sebagaimana mestinya. 

Pada akhirnya segala sesuatu yang telah digerakkan dengan sistem, semua berjalan tanpa adanya perintah atau petuah. Contoh sederhana, disadari atau tidak disadari, diperintah atau tidak diperintah, hidung akan terus menghirup udara, paru-paru menyaring dan mengedarkan ke seluruh pembuluh darah. 

Dalam kondisi diam, bagaimana mekanisme didalam pernapasan mengatur udara. Adakah seseorang yang bekerja lalu ia memohon izin pada atasannya untuk bernapas dulu? Tidak ada, karena sistem didalam diri sudah mengatur itu semua. Sesekali ketika kita menyadari, sedang bernapas, setelah itu melanjutkan aktivitas kembali. Tidak ada yang menonjol didalam sistem karena semuanya memainkan perannya masing-masing. 

Satu bagian merasakan sakit, bagian lainnya akan terganggu. Itulah  kehebatan sistem. Bagaimana ketika kita mengayuh sepeda? Apakah ban belakang berusaha melepaskan diri dan pindah supaya bisa sama-sama depan? Mereka hanya bergerak sebagaimana tujuan dari kayuhan sepeda itu berjalan. Jika rantainya lepas, maka roda tidak bergerak secara sempurna.

Ilustrasi Gambar : Newdetik.com
Ilustrasi Gambar : Newdetik.com

Migrasi Angsa Kanada diperlukan untuk mencari sumber makanan, jarak dari Kanada ke Meksiko 8000km, bermigrasi dengan terbang diatas ketinggian 30.750 kaki, suhu ekstrim dibawah 60 derajat Fahreinheit, melewati tantangan fisik dan mental yang kuat. Bagaimana Angsa itu sampai di Meksiko dengan selamat? Angsa itu membentuk formasi V guna meningkatkan efisiensi, efektivitas energi, menjaga stamina 71% dibandingkan terbang sendiri. Saat angsa itu mengudara sendirian, ia akan mengalami kesulitan menghalau tekanan angin. 

Mereka mengatur sedemikian rupa agar sampai di tujuan dengan selamat. Ketika angsa pemimpin yang berada pada garda paling depan mulai kelelahan, ia mundur kebelakang dan digantikan oleh angsa yang lain. Selain itu, selama terbang menuju ke Meksiko, angsa tersebut berusaha membunyikan kepakan sayapnya agar berbunyi dan bentuk komunikasi antar satu angsa dengan lainnya. Sehingga sesame angsa mengetahui kecepatan dan kekuatan yang seimbang untuk menghindari tercerai berainya formasi mereka. Pelajaran lain lagi, ketika satu angsa terluka/sakit, satu angsa lain akan meninggalkan formasi dan mengawal angsa yang sakit. Jika kondisi sudah memungkinkan, angsa yang sakit dan yang mengawal akan kembali pada formasi kembali.

Benang merah kehidupan angsa yang bermigrasi ini patut menjadi contoh bagi organisasi dalam membentuk sebuah tim. Didalam tim ada komponen yang begitu kompleks berupa wujud materi seperti manusia dan organisasi. Didalamnya ada yang jauh lebih kompleks yaitu ego, ide, kepentingan, visi, misi dan tujuan yang akan diraih serta cara untuk meraihnya. Kesepahaman ini tertuang didalam diri seorang pemimpin untuk membentuk kekompakan dan kesadaran antar satu dengan yang lainnya. Kesuksesan pemimpin didalam menaungi organisasi bukan hanya bergantung pada skill yang dimiliki. Dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu membentuk sebuah tim yang solid. Solidaritas ini yang diharapkan dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan untuk capaian yang maksimal. Seorang pemimpin bukan hanya merangkul satu orang didalam suatu organisasi. Apalagi jika usia dari suatu organisasi bukanlah terbilang muda. Sudah sebagaimana mestinya menemukan sistem yang saling menggerakkan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya talent tidak bisa dibeli! Apabila organisasi sudah memiliki talent, maka itulah wujud asset yang paling berharga dan nyata didalam organisasi. Kekuatan organisasi ditopang penuh dari talent-talent yang memiliki kemantapan dalam pergerakan sistem.

Pembentukan talent dimulai dari rekruitmen dan proses mencari orang yang tepat. Setelah menemukan orang yang tepat, bagaimana perlakuan terhadap orang yang berarti didalam sebuah tim. Jika cara seorang pemimpin memperlakukan seseorang hanya sebagai staff/pesuruh, mental yang terbentuk hanyalah sebatas job description maka sudah selesai. Tidak ada rasa tanggung jawab terhadap diri yang menjadi bagian suatu kelompok/tim. Pemimpin bertanggung jawab untuk menciptakan superteam bukan superman. Menjadikan seorang diri sebagai ONE MAN SHOW dapat mengakibatkan ketidakseimbangan didalam kelompok. Tentunya hal ini akan menjadi konflik ketegangan yang berakibat fatal yaitu kinerja yang menurun dan persaingan yang tidak sehat.

Langkah didalam menciptakan sebuah tim yang solid bukan instan. Pembentukan ini dilakukan step by step dan selalu dilakukan evaluasi berkala. Plotting terhadap talent harus sesuai dengan kapabilitas. Jika sebuah tim sudah dibentuk, tumbuhkan rasa saling memiliki satu dengan yang lainnya dengan cara kerja sama yang sehat dan mendewasakan. Setelah itu, buatlah target dan pencapaian didalam pekerjaan tim tersebut. Pemimpin harus mampu bersikap adil terhadap tim, keadilan tersebut diwujudkan dalam bentuk reward and consequetion. Selanjutnya, perkenalkan standard an sistem yang berlaku dalam bentuk Key Performance Indicator(KPI). Dimana didalam KPI menyangkut segala aspek global seperti KPI Financial ; KPI Laba Kotor, KPI Laba Bersih, KPI Marjin Laba Kotor, KPI Marjin Laba Bersih, KPI Rasio Lancar (Current Ratio). KPI Non Financial berupa perputaran tenaga kerja (turnover manpower), matriks kepuasan pelanggan (customer satisfication metrics), rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru (repeat customer to new customer ratio), pangsa pasar (market share).

Secara spesifik metode KPI merencanakan suatu tujuan dengan menggabungkan beberapa kriteria. Salah satu metode yang digunakan adalah SMART yang berarti (Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, Time Sensitive).

Spesific dimaksudkan paling awal karena didalamnya terdapat tujuan yang harus dicapai. Bagaimana cara tergantung dari sebuah tujuan yang diharapkan oleh organisasi. Jika tujuan masih mengambang, cara akan mengambang. Kesenjangan tujuan antara satu dengan yan lainnya tidak dapat diterjemahkan dalam wujud kata visi dan misi. Hal ini membutuhkan bukti nyata dalam bentuk perbuatan dan sistem yang berjalan.

Measurable dimaksudkan untuk mengukur bagaimana suatu cara dapat bekerja dengan baik. Pengukuran melibatkan banyak komponen secara kuantitatif dan kualitatif.

Achievable berarti suatu tantangan harus diterjemahkan menjadi sarana pembentukan tim supaya lebih adaptif dalam lingkungan yang dinamis. Formulasi dari tujuan dan cara harus dapat menjawab segala tantangan yang ada dan dapat dimengerti semua pihak.

Realistic bukan hanya berorientasi pada hasil yang diraih. Lihat volume pekerjaan VS kapasitas SDM dala melakukan itu. Jangan menyamakan orientasi hasil satu bagian dengan yang lainnya tanpa adanya standar proses. Lihat level dan tingkat kesulitan masing-masing pekerjaan. Pencapaian itu bukan siapa yang terdahulu di garis finish, tetapi siapa yang paling bisa mengambil pelajaran dan intisari didalam berproses.

Time Sensitive dimaksudkan ukuran dari sebuah pekerjaan ini harus dimulai atau diakhiri. Jadi, suatu pekerjaan tidak terkatung-katung terlalu lama tanpa disudahi/CASE CLOSE. Jangan membuat segala keputusan menjadi mengambang, jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan segera cari solusi lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berikut ini tahapan perkembangan tim :

  • Tahapan Depandent (Ketergantuangan) yang merujuk pada sikap membutuhkan orang lain untuk berjalan sebagaimana mestinya. Kata yang sering digunakan adalah : Kamu, Anda
  • Tahapan Independent (Kemandirian) merujuk pada sikap mampu/memiliki kemampuan secara personal dalam penyelesaian masalah. Kata yang sering digunakan adalah Aku, Saya.
  • Tahapan Interdependant (Kesalingtergantungan) merujuk pada hubungan yang kompleks didalamnya terdapat unsur material dan material. Biasanya akan sering menggunakan kepemilikan kata : KITA.

Skill yang harus dibangun dalam tim yang solid adalah :

  • Integritas
  • Kejujuran
  • Keterbukaan
  • Pendengar yang baik
  • Partisipatif
  • Menolong
  • Aktif
  • Inisiatif
  • Menghormati
  • Memotivasi

Hal yang akan merusak solidaritas tim :

  • Menghakimi
  • Saling menyalahkan dan tidak mencari solusi
  • Tidak menghargai privasi
  • Tindakan manipulatif
  • Kebohongan
  • Mencari pembenaran diri
  • Bersikap acuh dan apatis
  • Mementingkan ego sendiri
  • Merusak karya orang lain
  • Menikam dari belakang

Inilah kekuatan nyata tim yang solid. Tim yang mampu mengubah dari setitik air menjadi ribuan buih di samudera yang luas. Bagaimana TEAM menjadi Together Everyone Achiave More didalam kehidupan.

Bogor, 8 Desember 2021

Salam,

Sri Patmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun