Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Organisasi Butuh Superteam Bukan Superman

8 Desember 2021   17:30 Diperbarui: 8 Desember 2021   17:43 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : Vector Stock

Langkah didalam menciptakan sebuah tim yang solid bukan instan. Pembentukan ini dilakukan step by step dan selalu dilakukan evaluasi berkala. Plotting terhadap talent harus sesuai dengan kapabilitas. Jika sebuah tim sudah dibentuk, tumbuhkan rasa saling memiliki satu dengan yang lainnya dengan cara kerja sama yang sehat dan mendewasakan. Setelah itu, buatlah target dan pencapaian didalam pekerjaan tim tersebut. Pemimpin harus mampu bersikap adil terhadap tim, keadilan tersebut diwujudkan dalam bentuk reward and consequetion. Selanjutnya, perkenalkan standard an sistem yang berlaku dalam bentuk Key Performance Indicator(KPI). Dimana didalam KPI menyangkut segala aspek global seperti KPI Financial ; KPI Laba Kotor, KPI Laba Bersih, KPI Marjin Laba Kotor, KPI Marjin Laba Bersih, KPI Rasio Lancar (Current Ratio). KPI Non Financial berupa perputaran tenaga kerja (turnover manpower), matriks kepuasan pelanggan (customer satisfication metrics), rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru (repeat customer to new customer ratio), pangsa pasar (market share).

Secara spesifik metode KPI merencanakan suatu tujuan dengan menggabungkan beberapa kriteria. Salah satu metode yang digunakan adalah SMART yang berarti (Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, Time Sensitive).

Spesific dimaksudkan paling awal karena didalamnya terdapat tujuan yang harus dicapai. Bagaimana cara tergantung dari sebuah tujuan yang diharapkan oleh organisasi. Jika tujuan masih mengambang, cara akan mengambang. Kesenjangan tujuan antara satu dengan yan lainnya tidak dapat diterjemahkan dalam wujud kata visi dan misi. Hal ini membutuhkan bukti nyata dalam bentuk perbuatan dan sistem yang berjalan.

Measurable dimaksudkan untuk mengukur bagaimana suatu cara dapat bekerja dengan baik. Pengukuran melibatkan banyak komponen secara kuantitatif dan kualitatif.

Achievable berarti suatu tantangan harus diterjemahkan menjadi sarana pembentukan tim supaya lebih adaptif dalam lingkungan yang dinamis. Formulasi dari tujuan dan cara harus dapat menjawab segala tantangan yang ada dan dapat dimengerti semua pihak.

Realistic bukan hanya berorientasi pada hasil yang diraih. Lihat volume pekerjaan VS kapasitas SDM dala melakukan itu. Jangan menyamakan orientasi hasil satu bagian dengan yang lainnya tanpa adanya standar proses. Lihat level dan tingkat kesulitan masing-masing pekerjaan. Pencapaian itu bukan siapa yang terdahulu di garis finish, tetapi siapa yang paling bisa mengambil pelajaran dan intisari didalam berproses.

Time Sensitive dimaksudkan ukuran dari sebuah pekerjaan ini harus dimulai atau diakhiri. Jadi, suatu pekerjaan tidak terkatung-katung terlalu lama tanpa disudahi/CASE CLOSE. Jangan membuat segala keputusan menjadi mengambang, jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan segera cari solusi lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berikut ini tahapan perkembangan tim :

  • Tahapan Depandent (Ketergantuangan) yang merujuk pada sikap membutuhkan orang lain untuk berjalan sebagaimana mestinya. Kata yang sering digunakan adalah : Kamu, Anda
  • Tahapan Independent (Kemandirian) merujuk pada sikap mampu/memiliki kemampuan secara personal dalam penyelesaian masalah. Kata yang sering digunakan adalah Aku, Saya.
  • Tahapan Interdependant (Kesalingtergantungan) merujuk pada hubungan yang kompleks didalamnya terdapat unsur material dan material. Biasanya akan sering menggunakan kepemilikan kata : KITA.

Skill yang harus dibangun dalam tim yang solid adalah :

  • Integritas
  • Kejujuran
  • Keterbukaan
  • Pendengar yang baik
  • Partisipatif
  • Menolong
  • Aktif
  • Inisiatif
  • Menghormati
  • Memotivasi

Hal yang akan merusak solidaritas tim :

  • Menghakimi
  • Saling menyalahkan dan tidak mencari solusi
  • Tidak menghargai privasi
  • Tindakan manipulatif
  • Kebohongan
  • Mencari pembenaran diri
  • Bersikap acuh dan apatis
  • Mementingkan ego sendiri
  • Merusak karya orang lain
  • Menikam dari belakang

Inilah kekuatan nyata tim yang solid. Tim yang mampu mengubah dari setitik air menjadi ribuan buih di samudera yang luas. Bagaimana TEAM menjadi Together Everyone Achiave More didalam kehidupan.

Bogor, 8 Desember 2021

Salam,

Sri Patmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun