Masih lama kunanti hadirnya hingga tak bersuaraÂ
Langkah letih serasa ingin segera bermuaraÂ
Pada hati yang dulu kutemui sebagai juaraÂ
Pemenang hebat dalam ribuan sayembaraÂ
Apa kabarmu malam ini?Â
Gumam hatiku seakan menaruh rasa peduliÂ
Sudah terbuka gurat senjanya, kau masih bersembunyiÂ
Sudah tertutup garis cakrawala, kau masih menatap sunyiÂ
Bagaimana jika kusuarakan aksaraku agar dawaimu berbunyi?Â
Kutahu kadang mendung datang untuk mengelabuiÂ
Kaukira hujan pergi tak pernah mendarat lagiÂ
Kau kira senja telah datang padahal berganti pelangi dalam lazuardiÂ
Aku disini, menatapmu dalam embun pagi yang telah terkondensasiÂ
Aku disini, menatapmu dalam dinginnya rintik yang mengejawantah dalam refleksiÂ
Jangan gusar! Mendung ini sudah reda setelah hujan yang mengguyur menampilkan aksiÂ
Tengoklah kebelakangmu! Aku berdiri disini untukmu, menjadi anestesiÂ
Tangsel, 7 November 2021Â
Salam,Â
Sri PatmiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H