Mohon tunggu...
Patma Sulistiana
Patma Sulistiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNTIRTA Jurusan Pendidikan Sosiologi (S1)

Belajarlah dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Bersambut

6 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 6 Juni 2022   10:02 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali ku ceritakan kisah sendu

Perihal tangan yang tak bersambut 

Tangan ini sudah kembali sembuh 

Luka-luka tempo dulu, sudah teratasi oleh-nya 

Ternyata menyenangkan dan menyakitkan dapat berbaur menjadi satu dalam proses yang dinamakan ikhlas 

Tangan kembali menjalankan kisahnya 

Walau nyatanya tak bersambut tangan lain. 

Hamparan gurun menjadi hal asing bagi tangan dingin 

Ia mencoba berjalan di belakang nahkoda yang sebenarnya adalah tangan tak sampai 

Tangan tak menyalahkan siapapun 

Atas perjalanan yang ia lewati 

Perjalanan yang membuat tanda pada bagian hidupnya 

Tak bersambut bukan hal yang perlu diratapi 

Tak bersambut bukan tanda untuk berhenti 

Tak bersambut adalah kata untuk tangan 

Agar ia terus menjelajahi cakrawala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun