Mohon tunggu...
Fatin Umama
Fatin Umama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma Integrasi Matematika Di Lihat Dari Aspek Burhani, Bayani, dan Irfani

18 Desember 2024   23:19 Diperbarui: 18 Desember 2024   23:19 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PARADIGMA INTEGRASI MATEMTIKA DI LIHAT DARI ASPEK BURHANI, BAYANI, DAN IRFANI

Paradigma integrasi matematika merupakan sebuah pendekatan yang menggabungkan beragam sudut pandang dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu matematika. Pendekatan ini bertujuan untuk menyatukan aspek keilmuan matematis dengan nilai-nilai filosofis, historial, sosial, maupun spiritual, sehingga matematika tidak hanya di anggap sebagai ilmu teknis dan abstrak, tetapi juga sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh dalam memahami dunia dan kehidupan.

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, mari kita ketahui twrlebih dahulu apa itu matematika?

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sruktur, pola, hubungan, perubahan dan ruang dengan memanfaatkan simbol dan logika sebagai bahasa untuk memahami serta menjelaskan berbagai fenomena, baik yang konkret maupun abstrak. Matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menggambarkan pola -- baik pola di alam maupun pola yang diciptakan oleh pikiran manusia. Pola-pola tersebut dapat berupa pola nyata atau imajiner, visual atau mental, statis atau dinamis, kualitatif atau kuantitatif, murni utilitarian atau tidak lebih dari sekadar minat rekreasi. Pola-pola tersebut dapat muncul dari dunia di sekitar kita, dari kedalaman ruang dan waktu, atau dari kerja batin pikiran manusia.

Matematika di lihat dari aspek:

BURHANI

Melihat matematika dari perspektif burhani berarti memahami matematika melalui pendekatan rasional dan bukti logis, seperti yang disarankan oleh agama Islam untuk menggunakan akal untuk memahami ciptaan Allah. Banyak ayat dalam Al-Qur'an mendorong orang untuk merenungkan dan menggunakan akal mereka untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Allah, yang berkaitan dengan logika dan keteraturan alam. Hal ini sejalan dengan aturan matematika.
Matematika dalam Ilmu Burhani berfokus pada:
Rasionalitas dan Pembuktian: Menyusun dan membuktikan teori dengan menggunakan akal dan logika.
Keteraturan dan Pola: Menunjukkan bahwa alam semesta memiliki keteraturan dan pola, yang merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Universalisme: Gagasan bahwa matematika adalah sesuatu yang universal, konsisten, dan abadi menunjukkan bahwa matematika adalah gambaran dari hukum Tuhan yang abadi.

Dalil al qur'an yang sesuai dengan aspek burhani;

QS. Al Qomar: 49

"Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu meurut ukuran."

  • Ayat ini menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki ukuran, keteraturan, dan hukum tertentu, yang dapat dipahami melalui matematika.

BAYANI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun