Batang Gansal, 16 Februari  2020
Patimawati
PENDAHULUAN
Sebelum kita membahas akhlak, kita harus memahami bahwa dari sudut pandang Islam, manusia memiliki status yang sangat tinggi. Tuhan Yang Maha besar menceritakan tentang ciptaan-Nya, "Maka Mahasucilah Allah, sebaik-baik Pencipta."[7]
Â
Dan tentang penciptaan Adam, Dia berfirman kepada para malaikat "sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi...Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2 : 30). Dia juga berfirman : "Dan sesungguhnya Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan (QS. Al Isra' 17 : 70).
Â
Jelaslah bahwa manusia dengan upayanya yang sungguh-sungguh mencapai status semacam itu, sehingga mata, telinga, dan hatinya menjadi bersifat ilahiah; maka apa pun yang dia inginkan, terjadilah.
Â
Pada sebagian hadis, kita membaca: "Barang siapa mengikhlaskan amalnya selama empat puluh hari, Allah akan memenuhi hatinya dengan kebijaksanaan." Demikian juga, "Ilmu adalah cahaya yang diisikan ke dalam hati oleh Allah kepada orang yang dekehendakinya-Nya."
Â