Â
"dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah,"[4]
Â
"Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa."[5]
Â
"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya."[6]
Dimensi negative jiwa manusia sedemikian rupa sampai-dsampai dia dapat menyeret manusia ke tempat yang serendah-rendahnya. Al-Qur'an menyatakan : "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh." (QS. At-Tin 95 : 5-6).
Ayat-ayat ini menceritakan kepada kita dengan jelas bahwa manusia dapat menjadi lebih rendah daripada semua makhluk yang rendah. Karenanya, dari sudut pandang Al-Qur'an dan aliran pemikiran ilahiah, pada fitrah manusia, ada bidang perbedaan yang luasnya mencapai tidak terhingga. Pada satu sisi, ia berkembang sedemikian besar hingga mencapai 'ala illiyin, tempat-tempat tertinggi di akhirat seperti yang digambarkan oleh Al-Qur'an tentang Nabi Muhammad saw. : "Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat, maka jadilah dia dekat (lagi)." (QS. An Najm 53 : 8-9). Pada sisi lain, manusia bisa saja jatuh tersungkur hingga mancapai asfala safilin (tempat yang serendah-rendahnya).
Setelah kita membaca sebagian ayat-ayat Al-Qur'an yang menggambarkan akhlak yang agung dan nilai pentingnya maupun ayat-ayat yang menyebutkan betapa manusia dapat menjadi sangat rendah tanpa guru, kita harus mengetahui bahwa untuk mendidik dan memandu manusia, kita harus mengambil manfaat sebanyak mungkin dari guru-guru akhlak yang mereka sendiri telah menjadi teladan kebaikan akhlak dan telah menjauhkan diri dari segala keburukan, sehingga kita pun, secara bertahap, menjadi mulia. Bila kita tidak bertindak demikian, dan bila kita membebaskan diri kita, maka kita pastii dapat mencapai kedudukan orang-orang yang tidak berakhlak : "Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi." (QS. Al-A'raf 7:179).
Jadi, dari asfek ini, kita harus tahu bahwa nilai penting aklak sedemikian besar, sehingga kesempurnaan naasib manusia terdapat pada keagungan akhlaknya.
Â