Zuhud adalah kebebasan dari cengkeraman harta benda, kedudukan, dan segala sesuatu yang bersifat materi. Kebebasan ini sedemikian pentingnya, hingga tidak seorang pun, teutama para pemimpin, yang dapat mencapai tujuannya tanpanya.
Â
Siapakah Zahid
Â
Zahid atau orang yang zuhud adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk hidup mewah tetapi tidak berlaku demikian. Orang yang tidak mempunayi kemampuan semacam itu dan tidak hidup secara mewah tidak dapat dikategorikan sebagai zahid.
Â
Zahid juga adalah seseorang yang, ketika mendapatkan kekayaan semcam itu, membelanjakan semuanya di jalan Allah demi keridhaan-Nya, dan sama sekali tidak mencintai kekuasaan serta kedudukan.
Â
Beberapa pribadi agung yang menyebutkan tiga tanda yang berbeda pada seorang zahid:
Â
- Tidak terlampau bergembira atas apa saja yang dia peroleh dari hal-hal duniawi dan tidak dalam duka ketika hal-hal duniawi itu lepas dari tangannya. Sebgaimana yang dikatakan oleh Allah Yang Mahakuasa dalam Al-Qur'an: "Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu."
- Pujian dan kecaman adalah sama baginya.
- Hatinya senantiasa penuh dengan cinta kepada Allah, bukan sesuatu yang lain, sebab dua cinta tidak dapat menyatu dalam satu hati.
- Cinta kepada benda-benda duniawi tidak boleh merasuk dalam jiwa manusia. Manusia harus menapaki dunia bagai sebuah kapal mengarungi lautan. Selama kapal itu berada di atas air, maka ia kan berlabuh dengan selamat. Namun ia akan tenggelam bila air memasukinya. Demikian halnya, bila cinta dunia merasuk dalam jiwa ia menenggelamkan manusia dalam kebodohan dan pembangkangan dan menjauhkannya dari Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI