Â
Amirul Mukminin Ali berkata, "Mereka (para zahid; orang-orang yang zuhud) adalah sekelompok orang dari dunia ini tapi mereka tidak hidup untuknya, sehingga mereka hidup di dunia menyerupai orang-orang yang bukan bagian darinya. Mereka bertindak menurut apa yang mereka pahami dan senantiasa berhati-hati. Mereka tidak duduk melainkan dengan orang-orang yang mencintai akhirat, kehidupan setelah mati. Mereka tahu bahwa orang-orang duniawi lebih mengkhawatirkan kematian raga, namun mereka mengerti bahwa kematian jiwa orang hidup lebih patutu dikhawatiri."
Derajat-derajat Zuhud
Â
Imam Ali bin Husain ditanya, "Apakah zuhud itu? Imam menjawab, "Zuhud ada sepuluh macam. Derajatnya yang paling rendah adalah ridha kepada Allah. Ingatlah, sesungguhnya zuhud telah didefinisikan dalam sebuah ayat Al-Qur'an : "Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu."
Kategori Zuhud :
Â
- Zahud yang wajib: meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.
- Zuhud yang aman: menjauhkan diri dari segala hal yang meragukan.
- Zuhud yang sangat baik, yang dibagi menjadi 2 macam:
- Menahan diri dari menghasratkan lebih dari yang dibutuhkan meskipun dibolehkan, hanya mengambil sesuai dengan kebutuhan.
- Meninggalkan segala hal yang disukai oleh hati manusia kendati itu penting sekali, yakni dia membatasi kebutuhan-kebutuhan duniawinya dengan ukuran minimal.
- Zuhde marefat (zuhud disertai ilmu yang dalam): meninggalkan segala sesuatu kecuali Allah dan memutuskan dirinya bahkan dari kehidupannya.
- Zuhde khaiifin ((zuhud disertai rasa takut): ini zuhuud yang di dalamnya orang tidak menginginkan apa pun selain kedekatan dengan Allah dan keridhaan-Nya, tidak menghasratkan apa pun selain kedekatan kepada Allah, tidak pula berpikir tentang azab di neraka dan mencari perlindungan darinya. Dia juga tidak menginginkan surga sehingga berdoa untuk memperolehnya. Akan tetapi, dirinnya sepenuhnya bersiap untuk bertemu Allah Yang Mahakuasa.
Â
Nabi saw. bersabda, "Mengenakan pakaian kasar dan makan-makanan kering bukanlah zuhud. Zuhud ialah membatasi ambisi-ambisi.
Filosofi Zuhud
Â