Mohon tunggu...
Patimawati
Patimawati Mohon Tunggu... Guru - Sebagai guru PAI dan guru Bimbingan Konseling serta menjabat sebagai wali kelas dan Pembimbing Rohis

sedikit intropet , Hobi : Traveling , kulineran, membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati yang Bersih Membuat Ketenangan dalam Jiwa

30 Desember 2022   11:10 Diperbarui: 30 Desember 2022   11:15 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Amirul Mukminin Ali berkata, "Mereka (para zahid; orang-orang yang zuhud) adalah sekelompok orang dari dunia ini tapi mereka tidak hidup untuknya, sehingga mereka hidup di dunia menyerupai orang-orang yang bukan bagian darinya. Mereka bertindak menurut apa yang mereka pahami dan senantiasa berhati-hati. Mereka tidak duduk melainkan dengan orang-orang yang mencintai akhirat, kehidupan setelah mati. Mereka tahu bahwa orang-orang duniawi lebih mengkhawatirkan kematian raga, namun mereka mengerti bahwa kematian jiwa orang hidup lebih patutu dikhawatiri."

Derajat-derajat Zuhud

 

Imam Ali bin Husain ditanya, "Apakah zuhud itu? Imam menjawab, "Zuhud ada sepuluh macam. Derajatnya yang paling rendah adalah ridha kepada Allah. Ingatlah, sesungguhnya zuhud telah didefinisikan dalam sebuah ayat Al-Qur'an : "Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu."

Kategori Zuhud :

 

  • Zahud yang wajib: meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.
  • Zuhud yang aman: menjauhkan diri dari segala hal yang meragukan.
  • Zuhud yang sangat baik, yang dibagi menjadi 2 macam:
  • Menahan diri dari menghasratkan lebih dari yang dibutuhkan meskipun dibolehkan, hanya mengambil sesuai dengan kebutuhan.
  • Meninggalkan segala hal yang disukai oleh hati manusia kendati itu penting sekali, yakni dia membatasi kebutuhan-kebutuhan duniawinya dengan ukuran minimal.
  • Zuhde marefat (zuhud disertai ilmu yang dalam): meninggalkan segala sesuatu kecuali Allah dan memutuskan dirinya bahkan dari kehidupannya.
  • Zuhde khaiifin ((zuhud disertai rasa takut): ini zuhuud yang di dalamnya orang tidak menginginkan apa pun selain kedekatan dengan Allah dan keridhaan-Nya, tidak menghasratkan apa pun selain kedekatan kepada Allah, tidak pula berpikir tentang azab di neraka dan mencari perlindungan darinya. Dia juga tidak menginginkan surga sehingga berdoa untuk memperolehnya. Akan tetapi, dirinnya sepenuhnya bersiap untuk bertemu Allah Yang Mahakuasa.

 

Nabi saw. bersabda, "Mengenakan pakaian kasar dan makan-makanan kering bukanlah zuhud. Zuhud ialah membatasi ambisi-ambisi.

Filosofi Zuhud

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun