Cinta kedudukan dan kemasyhuran, sudah barang tentu, merupakan salah satu sifat yang kerap menghancurkan negeri-negeri dan kerajaan-kerajaan. Ia pun merenggut agama dan dunia dari manusia. Jika seseorang tidak memperbaiki dirinya dari sejak semula, pada saat dia mencapai puncak pemerntahan atau kekuasaan, niscaya seluruh tujuannya adalah untuk menguasai manusia, bukan untuk memperbaiki dan mengembangkan komuitasnya. Karenanya, ketika Muawiyah tiba di Kufah dan naik mimbar, dia berkata, "Aku tidak ikut campur dalam salat dan puasa kalian! Keinginanku adalah menguasai kalian dan aku telah mencapainya."
Â
Al-Qur'an mengutuk ambisi yang berlebihan :
Â
- "negeri akhirat itu, Kami jaadikan untuk orang-oorang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (buka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalahbagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. Al-Qashash 28 : 83).
- "Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka, dan lenyaplah apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Hud 11 : 15-16).
- "Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambahi keuntungan itu baginya, dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya dari keuntungan dunia dan tidak ada  baginya suatu bagian pun di akhirat." (QS. As-Syura 42: 20).
Cinta Dunia
Â
Apa yang kita temukan dalam ayat-ayat Ak-Qur'an dan dari hadis-hadis tentang ambisi duniawi atau benda-benda meteri, dapat dijelaskan dalam tiga dimensi:
Â
- Ayat-ayat dan hadis-hadis yang mengutuk nafsu-nafsu duniawi.
- Pujian karena menginginkan benda-benda duniawi yang dibolehkan, dan ayat-ayat serta hadis-hadis yang membolehkannya.
- Perbuatan dua poin di atas.
Â
Ayat-ayat yang mengutuk meterialisme:[8]
Â
- "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampong akhirat itu baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya?" (QS. Al-An'am 6 : 32).
- "Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka kami segerakan baginya itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya Neraka Jahanam; ia akan memasukinya kehidupan akhirat dan berusaha kea rah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah orang Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS. Al isra' 17 : 18-19).
- "Ddan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sessungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut 29 : 64).