Â
Dan dinyatakan pula : "Maka apakah orang-orang  yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orsang yang tidak ditipu oleh setan)?" (QS. Fathie 35 : 8).
Â
Orang-orang yang berpikir dengan cara demikian, menghancurkan perbuatan baik mereka dengan membuang kebaikan. Karenanya, Al-Qur'an Suci menyatakan: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti menafkahkan hartanya karenanya karena riya kepada manusia." (QS. Al-Baqarah 2 : 264).
Â
Dari Imam Shadiq Ujub adalah tanaman yang benihnya adalah kufur dan tanahnya ada nifaq (kemunafikan), airnya adalah penindasan, dahan-dahannya adalah kebodohan, daunnya adalah kedurhakaan, dan buahnya adalah kutukan, tempat pembuangan dalam neraka.
Penawar Ujub
Â
Manusia harus merenungkan kebesaran Pencipta alam semesta. Dia harus memahami bahwa hanya  Dia Pemilik kebesaran. Dia harus percaya bahwa Allah bersifat wajabul wujud (keberadaan-Nya mutlak), hanya Dia Pemilik kekuasaan serta keabadian. Sebaliknya, kekerdilan dan kefanaan merupakan bagian dari manusia. Manusia harus memikirkan tahapan-tahapanawalnya dalam kehidupan, yakni bagaimana dia sampai bisa dilahirkan, berapa kali dan berapa banyak saluran kotoran yang telah dilaluinya, dan sekarang pun dia membawa kotoran dalam dirinya, dan akhirnya dia juga akan berubah menjadi bangkai.
Â
Karenanya, Al-Qur'an Suci meggambarkan: "Binasalah manusia alangkah sangat kekafirannya? Dari apakah Allah menciptakannya? Dia memudahkan jalannya, kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke kubru, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali." (QS. 'Abasa 80 : 17-22).