Mohon tunggu...
Pathan Fazril Haikal
Pathan Fazril Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SMH BANTEN

hobi saya bermain futsal, kepribadian saya cenderung pendiam karna saya lebih suka mengamati apa yang terjadi di sekitar saya karna itu membuat saya memahami esensi tentang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teknologi dan Masadepan Pekerjaan : Apakah Manusia akan Tergantikan

22 Desember 2024   14:41 Diperbarui: 22 Desember 2024   14:41 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

TEKNOLOGI DAN MASADEPAN PEKERJAAN : APAKAH MANUSIA AKAN TERGANTIKAN?

Perkembangan teknologi kini telah merubah cara kita hidup, bekerja dan berinteraksi. Di tengah revolusi industri keempat, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan otomatisasi membawa dampak besar, termasuk kemungkinan tergantikannya pekerjaan manusia oleh mesin. Apakah masa depan pekerjaan akan sepenuhnya diambil alih oleh teknologi? Mari kita telusuri.

Mengapa teknologi menggantikan pekerjaan manusia?

Dalam sebuah podcast di youtube Deddy Corbuzier dengan narasumbernya Timothy Ronald. Mereka membagikan informasi bahwa kemajuan teknologi membawa efisiensi dan produktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mesin tidak lelah, tidak butuh istirahat, dan mampu melakukan tugas yang berulang dengan presisi tinggi. Di sektor manufaktur, misalnya, robot telah menggantikan tenaga kerja manusia dalam perakitan produk, pekerjaan yang dianggap monoton dan berisiko.

Tidak hanya itu, kecerdasan buatan kini mampu mengambil alih pekerjaan yang memerlukan analisis dan pengambilan keputusan, seperti dalam keuangan, hukum, bahkan medis. Dari chatbot yang menjawab pertanyaan pelanggan hingga algoritma yang menganalisis data besar, AI menjadi tulang punggung banyak industri modern.

Sektor-Sektor yang Paling Terpengaruh

Beberapa sektor yang paling terdampak menurut Timothy ada 2 persepsi tentang hal ini :

Persepsi pertama ada orang-orang yang beranggapan bahwa sektor yang paling terpengaruh adalah pelerjaan fisik seperti dibidang kontruksi contohnya tukang bangunan, operator alat berat, dan insinyur lapangan, lalu pekerjaan soft skill dibidang  layanan pelanggan contohnya customer service, dan sales, dan terakhir pekerjaan kreatif dibidang desain grafis seperti ilustrator, desainer UI/UX, animator.

Persepsi kedua adalah sebaliknya, bahwa pekerjaan yang rawan digantikan itu mulai dari pekerjaan Kreatif, pekerjaan soft skill dan terakhir baru pekerjaan fisik. Kenapa demikian? Karena sebenernya ai itu sendiri sekarang sudah bisa melakukan itu semua. Hanya saja, beberapa fitur itu di blok oleh pihak ai itu sendiri dengan berbagai alasan tertentu.

Dampak Positif dan Negatif

Teknologi memiliki dampak yang menghadirkan keuntungan bagi umat manusia, tapi tidak dapat di pungkiri teknologi juga memiliki tantangan besar

Berikut dampak-dampak yang disebabkan teknologi:

Dampak Positif:

  • Efisiensi Meningkat: Proses otomatisasi memungkinkan perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
  • Pekerjaan Baru: Sektor teknologi menciptakan peluang kerja di bidang IT, data science, dan pengembangan perangkat lunak.
  • Keselamatan Kerja: Pekerjaan berbahaya kini dapat dilakukan oleh robot.

Dampak Negatif:

  • Pengangguran: Pekerjaan yang bersifat rutin berisiko tergantikan.
  • Ketimpangan Sosial: Tidak semua orang memiliki akses untuk meningkatkan keterampilan mereka.
  • Tekanan Psikologis: Perubahan cepat dalam dunia kerja dapat menciptakan ketidakpastian.

Bagaimana Manusia Dapat Beradaptasi?

Untuk menghadapi perubahan ini, manusia perlu mengambil langkah proaktif agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:

  1. Peningkatan Keterampilan: Fokus pada keterampilan yang sulit digantikan oleh teknologi, seperti kreativitas, kemampuan manajerial, dan empati.
  2. Pelatihan Ulang: Program pelatihan yang didukung oleh pemerintah dan perusahaan dapat membantu pekerja beradaptasi dengan teknologi baru.
  3. Pengembangan Kebijakan: Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung transisi ini, termasuk melalui jaminan sosial dan program pelatihan ulang.

Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Teknologi

Meskipun teknologi telah menggantikan banyak pekerjaan, ada peluang besar untuk kolaborasi antara manusia dan mesin. Teknologi dapat menjadi alat yang mendukung manusia dalam pekerjaan kompleks, sementara manusia tetap memberikan kreativitas, inovasi, dan sentuhan emosional yang tidak bisa dimiliki mesin.

Sebagai contoh, di sektor kesehatan, dokter dapat menggunakan AI untuk membantu mendiagnosis penyakit dengan lebih cepat dan akurat. Di bidang seni, AI dapat menjadi alat bantu bagi seniman untuk menciptakan karya-karya baru yang unik.

Kesimpulan

Teknologi tidak hanya menggantikan pekerjaan, tetapi juga menciptakan peluang baru. Kunci untuk menghadapi masa depan adalah adaptasi. Dengan meningkatkan keterampilan, berkolaborasi dengan teknologi, dan menciptakan kebijakan yang inklusif, manusia dapat tetap relevan di era otomatisasi.

Masa depan pekerjaan bukanlah tentang manusia versus mesin, melainkan tentang bagaimana keduanya bisa bekerja bersama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun