Mohon tunggu...
Jimmy Zeheskiel
Jimmy Zeheskiel Mohon Tunggu... -

Biasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Khayalan Bunuh Diri

3 Maret 2011   02:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:07 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini dibuat awal january 2011 lalu

Bagian 1. Asal Muasal

Entah mengapa, (perasaan) jenuh hari ini membaca satu per satu tumpukan  surat kabar di kantor. Berita ekonomi, politik, olahraga, dan hukum terlebih isu “gayus” membuat aku sedikit mual. Tapi aku bersyukur, setidaknya ini hari tidak ada berita soal Boy Band “SM*#H”.... Bisa benaran muntah. Hahaha.

Eiiittsss....! ada yang menarik nih, pikirku. Ya, satu berita tentang fenomena “bunuh diri” yang terjadi di Mall dalam sepekan memasuki tahun 2011. Melansir data dari kepolisian, ditulis bahwa terjadi peningkatan kasus bunuh diri jika dibandingkan tahun 2009, khususnya bunuh diri di Mall. Spontan aku berujar dalam hati, “terkenal dengan cara yang aneh..”.

Sepulang dari kantor, aku berharap setidaknya bisa beristirahat di “apartemen indah”. Ruangan 3 x 3 M yang memang bagiku layaknya sebuah apartemen mewah. Iseng kemudian mulai menyalakan TV pinjaman Ibu Kost. Chanel 16 menjadi pilihan sebab stasiun TV itu memang meng-klaim bahwa mereka merupakan Stasiun TV Berita.

“Ya Tuhan, Kok berita ini lagi ?”.. protesku namun sambil memperhatikan berita pilihan pemirsa. Kebetulan, program berita menayangkan fenomena (lagi-lagi) bunuh diri di Mall. Tanggapan pemirsa atas pilihan beritanya membuatku penasaran.

Intinya dia mengatakan “saya menghimbau kepada seluruh warga Indonesia agar jangan mudah menyerah dan menguatkan iman. Betapa sulitnya keadaan kita, pasti ada jalan keluar”. Dan aku pun menghela nafas.

Berita tersebut juga menyisipkan interview seorang psikolog. Psikolog itu dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa kasing sayang dan perhatian menjadi kunci mengatasi masalah dpresi yang bisa berujung bunuh diri. Mirip lagu “Apa mau mu -  sang alang” gumamku.

kokain, morfin, ganja... cognac, mansion house, whiskey cola. Teman paling setia tuk hadapi rasa kecewa........

Dari satu berita diatas, aku menemukan setidaknya ada 3 kata kunci : iman, depresi dan bunuh diri. Kata kunci yang kemudian berkembang liar menjadi pertanyaan dosa-kah, takdir-kah atau solusi ?? Jujur, aku bukanlah orang yang religius dan memahami agama. Bagiku, sebelum bicara agama, aku lebih suka melihat sesuatu dari perbuatan. Cukuplah parameter “perbuatan” tersebut dibenahi terlebih dahulu.

Bagian 2. Ruang Debat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun