Mohon tunggu...
Bias Asa
Bias Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Kehilangan deskripsi tentangku sendiri, yang ku tau "manusia harus berjalan dititian takdir" dan aku juga manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Tentangmu

18 Mei 2021   23:19 Diperbarui: 18 Mei 2021   23:24 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kedip bintang berkaca di sajakku
di bawah mataku yang basah serta katup bibir
menahan perih di ulu hati juga segala kecamuk bathin yang mengikat erat segala pertikaian diri

apa pesanmu kepada aku yang hancur ini
betapa setiap ucapmu menghilangkan gerai tawa yang sempat kusuarakan juga di sisimu
hentikan ...
hentikan !!! aku sudah cukup terluka
entah demi harap semu atau cuma sekadar untuk melipur lara jiwa
kau terus saja berupaya menumbuhkan pupus-pupus rinduku
bagai kau hardik aku menjauh, kemudian kau rengkuh kembali aku di persimpangan

kau tau, semua masih tentangmu
masih kugamit jarimu, menebar benih cinta di antara hamparan senyum serta sungai yang tercipta dari air mataku
aku tak pernah menyesali nasibku bertemu denganmu
bahkan ketika tatap matamu menjadi saksi cemarku
dan kau labuhkan kecup beracun di sudut bibirku

lantas aku harus apa
kau mengerti bukan? bahwa setiap hela napas yang mengiris seluruh tubuh ini bukanlah harga yang pantas untuk meraih simpatimu
kau terlalu kejam sayang, hukuman ini tak seimbang dengan tubuhku yang rapuh ini
maka biarlah saja, biar asaku tetap menjadi racun bagi sisa hidupku

kekasihku
akhirnya pada bait ini ku tulis kekecewaan terhadap pengingkaran mu
dan ku kira dunia pun perlu tau
bahwa kaulah orangnya
yang telah menancapkan begitu banyak ego pada hatimu
pada hatiku
bahkan pada mimpi yang kau curi dari pejam mataku
dan selembar puisi ini
akan kembali mengingatkanmu, akan harkat cintaku yang kau hancurkan untuk kemudian kau benamkan di abu
di bawah telapak kakimu

Keahiang, 18 Mei 2021
10.56

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun