Aku hampir lena....Â
Dengan melepas semua lelahkuÂ
dipangkuan malam
Ketika tiba-tiba wajahmu hadir....
Bapak, dadaku penuh sesak
Rasanya nyeri sekali
Semua tentangmu hadir kembali
Caramu membelai wajahku saat ku terbaring dalam sakitku...
Caramu menguatkanku dalam terpurukku
Tiba-tiba wajahmu hadir...
Wajah teduh yang telah terpejam dengan tenang
Kakimu yang kupeluk erat diiringi sirine ambulan itu
Aku masih merasakanya.....
Saat tangan ini untuk pertama dan terakhir menyeka ragamu...
Aku masih merasakanya
Dalam dingin guyuran air itu
Aku merasakan tubuh hangatmu yang kerap memeluk untuk sekedar nyatakan,
Aku tak lemah
Bapak
Ditengah malam pekat ini,
Aku tak mampu lena lagi
Dan hanya sisakan bening disudut mataku
Iya, dadaku bagai tak ingin melegakan nafas yang ku nafaskan
Ah.....
Aku tau, kau bahagia disana
Dikelilingi wewangian surga
Tanpa perlu kau rasa lagi
Kehidupan yang penuh duri ini
Tapi bapak, disini ragaku terpisah dari jiwaku, aku hidup dalam mati.... Hidup ini kasar memperlakukanku, dan bapak tak lagi ada tuk kuatkanku
Kepahiang, 29 Januari 2019
00.18
#merindumu
#bapak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H