Mohon tunggu...
Nuril izatilaulia
Nuril izatilaulia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

berbicara

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bustelan atau Kiriman Santri Pondok Lumajang

10 Desember 2022   10:20 Diperbarui: 10 Desember 2022   10:35 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

wonorejo -istilah bustelan atau kiriman adalah istilah anak pondok an.Ini yang paling sering ditunggu oleh para santri, momen dimana orang tua ataupun wali menjenguk santri-santri ke pesantren dengan membawa jajanan. Biasanya ketika momen ini tiba, setelah orang tuanya pulang, santri lainnya langsung kasih kode “egheem egheem” agar jajanan segera dihidangkan, dimakan bersama-sama.

Pps kyai syarifuddin asrama aisyah khodija dan tq al-yumna di setiap hari jumat nya santriwati di kunjungi oleh oruangtuanya masing masing.kunjungan ini di mulai pada jam 8:00 sampai jam 4:00 WIB.Dan petugas resepsionis yang berjaga adalah mereka yang mengemban amanah menjadi keamanan pondok.

konsep pengiriman santri dijadwal sesuai kelas formal mereka .Kelas 1 MTS pada minggu pertama,Kelas 2 dan 3 MTS di minggu yang ke  dua,MA dan SMK di minggu ke 3 ,mahasiswi dan non formal di minggu terakhir.jadwal ini berjalan dengan lancar dan tertib karena partisipasi dan kesadaran walisantri menjadikan pejaga resepsionis tidak kuwalahan.

mereka para santri di beri waktu 1jam dalam pengiriman pejaga yang bertugas akan memanggil para santri wati dengan sound  jika waktu pengiriman sudah habis.peraturan seperti ini sudah menjadi ketetapan yayasan dan program ini akibat dari dampak virus corona di tahun sebelum nya sehingga mengakibatkan strategi pengiriman mendadi sulit.

kegiatan pengiriman seperti ini sangat bermanfa at bagi perkembangan diri santri ,mereka yang terbiasa dengan pengiriman 1 bulan sekali akan membuat mereka menjadi santri mandiri.Dan juga ketika pengiriman berlangsung santri yang di kunjungi tidak di perkenankan memegang hp dan lain sebagai nya.

"terkadang say measa kuwalahan dengan walisantri yang bukan jadwal kunjung dengan anak nya tetapi memaksa untuk bertemu hal ini akan menjadi kecemburuan sosial bagi santri yang lain nya ,dan juga saya perwakilan keamanan juga sering di berikan lontaran yang tidak mengenak kan hati dari para walin santri yang tidak mengerti kondisi dan tatatertib pondok pesantren " ujar ersita khoirina sebagai koordinator keamanan pps putri kyai syarifuddin asrama khodija aisyah dan tq al-yumna.

setiap hari jumat santriwati sangat senang  selain di kunjungi mereka yang tidak mempunyai jadwal kunjung bisa menikmati hari libur.dari pagi hari meraka tidak menjalankan kegiatan karena hari libur sampai setelah ashar,di pagi harinya mereka berolahraga di halaman kampus IAIsyarifuddin.

ketika jam kunjung di bukak kantor balai tamu dan halaman pondok banyak di kerumuni walisantri danjuga para santri yang di kirim ,sebagian dari mereka ada yang makan bersama,bercerita,setor al qur'an ke orangtuahnya,menangis dan lain lain nya.Sambil menikmati jajanan pondok pesantren suasana kiriman semakin hangat seperti cimol,cilung,cilot,basgor,bakso,sempol,dan sosis bakar.

"saya sangat mendukung pengiriman seperti ini saya sebagai orang tua yang juga seharian nya di rumah bekerja buat kehidupan istri dan anak ,jika pengiriman 1 bulan sekali saya dan istri bisa menyiapkan uang dan juga bekal yang cukup dan rasa kangen kepada anak jauh lebih terasa sehingga ketika sampai waktu pengiriman saya menjadi tidak sabar buat mengunjunginya'' ujar  bapak musta'in romli  salah satu walisantri yang mengunjungi .

mereka juga banyak ber pendapat baik bahwa santri yang di kunjungi tidak di perbolehkan memegang ph.

inilah suasana pengiriman pondok pesantren kyai syarifuddin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun