wonorejo _ Â
Orang Jawa memiliki banyak tradisi untuk memperingati orang meninggal. Ada peringatan hari pertama (geblag), telung dina (3 hari), pitung dina (7 hari), patang puluh (40 hari), nyatus (100 hari), mendak pisan (1 tahun), mendak pindo (2 tahun), nyewu (1000 hari atau 3 tahun), kol (4 tahun) dan nyekar atau nyadran (ziarah kubur).
keluarga besar pps putri kyai syarifuddin sedang menyiapkan acara 40 hari atas wafatnya ibunyai mihanna pengasuh pondok pesantren nurut tauhid pelas lumajang  yang merupakan kakak dari nyai maqtuatis suroh yang mana beliau adalah pengasuh pondok pesantren putri kyai syarifuddin .
persiapan mengenang wafatnya beliau di mulai dari hari.Rabu (7/12/2022).Mulai dari persiapan di dapur ,pembuatan kue dan sampek acara tahlilan yang di gelar setiap malam sebelum H-3 dari malam  40 hari almarhumah.
dan pada siang hari ini pengabdi dalem pps syarifuddin sedang melakukan pembuatan kue untuk berkatan para undangan yangtentunya masyarakat setempat .pembuatan kue di mulai pada sekitar jam 8:00 WIB.diantaranya adalah kue brownis dan pastel basah.
pembuatan kue brownis ini di buat pada hari ini pemembuat kue -kue ini sebanyak 300 biji dan membutuhkan waktu sekitar 7 jam.
kue brownis di hias sebagus mungkin ,para abdi dalem di bagi tugas antaralain ada yang bagian adonan kue ,pemanggangan kue,hiasan kue dansampai pengemasan kue.
buk tartilah yang merupakan juru masak dalem yang menghandel semua pekerja an ini mereka semua hanya mengikuti apa yang di perintahkan juru masak itu .bu tartila merupakan sosok pribadi yang baik hati ,penyabar dermawan dan relawan.
"pembuatan kue-kue ini harus kita buat se bagus mungkin ,biar hasilnya memuaskan ,untuk besok kita akan membuat kue pastel jadi banyak-banyak beristirahat siapkan energikalian buat besok karena kita akan membuat sebanyak 300 biji kue.kenapa kita buat besok supaya kue yang kita buat tidak cepat basi .kata ibu itu
Dan dimalam harinya para santri pps kyai syarifuddin melakukan kegiatan tahlil bersama yang di khususkan kepada almarhumah nyai mihanna dan bani syarif yang sudah wafat .Para santri berbondong-bondong pergi ke aula untuk tahlil bersama begitu bersemangat mereka melantunkan bacaan-bacaan tahlil itu.
"kegiatan tahlil ini akan kita adakan selama pra 40 hari wafatnya nyai mihanna jadi tanpa nunggu pemberitahuan kalian ba'da magrib harab sudah berkumpul di aula "ucap  ustadzah sri wahyuningsih ketua pondok pesantren putri kyai syarifuddin.
semoga apa yang mereka lakukan ini dihitungamal ibadah oleh allah taala dan almarhumah di berikan tempat di sisih allah ta ala dan diterima amal ibadahnya amin amin yarobbal alamin.
Luar biasa, adat kematian yang ada di Indonesia sungguh sangat berwarna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H