Mohon tunggu...
Pasqualle Deo Utomo
Pasqualle Deo Utomo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Persevera: Harmoni Suara dalam Satu Kebersamaan

17 September 2024   17:10 Diperbarui: 17 September 2024   17:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anicetus Djitapandrija, S.J. (Pater Djito) dok sesawi.net

Kolese Kanisius dikenal tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai tempat di mana kreativitas dan semangat kolaborasi terwujud dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah melalui dunia musik dan paduan suara. Persevera, paduan suara SMA Kolese Kanisius yang resmi berdiri pada 25 Agustus 1998, merupakan contoh nyata bagaimana komunitas di sekolah ini bisa menginspirasi dan mengembangkan anggotanya. Dengan semangat pantang menyerah, Persevera telah menjadi wadah bagi banyak generasi Kanisian untuk berkembang

Sejarah dan Warisan 

Persevera bukanlah sekadar kumpulan siswa yang senang bernyanyi; ini adalah komunitas yang memiliki sejarah dan akar spiritual yang dalam. Didirikan atas inisiatif Bapak Ignatius Martono, yang pada pertengahan tahun 1994 mulai mengumpulkan siswa-siswa Kolese Kanisius yang memiliki bakat musik, paduan suara ini kemudian diresmikan pada tahun 1998. Nama Persevera sendiri diberikan oleh Pater Anicetus Djitapandrija, S.J., yang saat itu menjabat sebagai rektor Kolese Kanisius. Dalam bahasa Latin, "Persevera" berarti "semangat, pantang menyerah," sebuah prinsip yang selaras dengan spiritualitas Ignasian yang mengedepankan disiplin, kerendahan hati, dan kerja keras.

Anicetus Djitapandrija, S.J. (Pater Djito) dok sesawi.net
Anicetus Djitapandrija, S.J. (Pater Djito) dok sesawi.net

Dalam setiap kegiatannya, Persevera tidak hanya menonjolkan harmoni suara, tetapi juga memupuk kebersamaan dan solidaritas antar anggotanya. Nilai-nilai ini telah terbukti efektif dalam menciptakan komunitas yang tidak hanya fokus pada hasil musikal, tetapi juga pada proses pembelajaran dan pengembangan karakter setiap anggotanya.

 

Pengalaman dan Dinamika Bersama 

Bergabung dengan Persevera bukan hanya soal bernyanyi; ini tentang membentuk diri dan menghadapi tantangan yang beragam. Saya sendiri memulai perjalanan saya di dunia paduan suara ini sejak kelas 7 pada tahun 2019, di bawah bimbingan Ibu Juliana Sinaga, S.Pd., yang kala itu memimpin ekstrakurikuler Cantamus Persevera. Selama tiga tahun, saya melihat dan merasakan bagaimana dinamika dalam komunitas ini begitu kaya, mulai dari latihan rutin hingga persiapan untuk acara besar.

Christmas Carol 2023 (dok. pribadi)
Christmas Carol 2023 (dok. pribadi)

Ketika saya masuk SMA, walaupun tidak secara resmi bergabung dengan ekstrakurikuler, saya sering diminta oleh Bapak Martono untuk membantu memimpin dan melatih paduan suara untuk misa-misa. Tantangan tersebut menjadi batu loncatan dalam perjalanan saya, hingga pada awal tahun 2023 saya dipercayakan untuk menjadi conductor paduan suara Persevera. Dalam peran ini, saya semakin mengerti bahwa kepemimpinan dalam sebuah komunitas musik bukan hanya soal teknis, tetapi juga tentang memahami setiap anggota, mendengar aspirasi mereka, dan bekerja sama dalam menciptakan harmoni.

Kolaborasi: Proses Pembelajaran Tanpa Batas

Persevera ft. Perseviam, UCV & Suara Gonzaga (dok. pribadi)
Persevera ft. Perseviam, UCV & Suara Gonzaga (dok. pribadi)

Persevera juga membuka banyak peluang kolaborasi dengan komunitas lain, baik internal maupun eksternal. Salah satu momen penting dalam perjalanan saya bersama Persevera adalah ketika saya menjadi seksi acara di Easter Concert 2023. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam mengelola konser bersama, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap elemen acara berjalan lancar. Beberapa bulan kemudian, saya dipercaya menjadi ketua umum dan conductor utama dalam acara Christmas Carol 2023. Ini adalah kesempatan emas bagi saya untuk belajar mengenai manajemen waktu, kolaborasi, dan koordinasi yang efektif dengan anggota tim, sekaligus mendalami proses kreatif dalam menyusun orkestrasi dan aransemen musik.

Dalam perjalanan saya di Persevera, saya merasakan langsung bagaimana kolaborasi dengan komunitas musik lain, seperti Canistrings, Canisius Wind Ensemble, dan Kanilaras, memperkaya pengalaman bermusik kami. Contohnya, pada Easter Concert 2023, saya dipercaya menjadi seksi acara, yang merupakan pengalaman pertama saya terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan konser. Tantangan dalam mengatur acara yang melibatkan berbagai elemen ini membuka wawasan saya tentang pentingnya peran koordinasi dan kerjasama dalam mencapai tujuan yang lebih besar.

Kolaborasi yang terjalin dalam Christmas Carol 2023 tidak hanya melibatkan Persevera, tetapi juga Paduan Suara Kolese Gonzaga "SURGA", Ursula Canisius Voice, dan Perseviam. Bekerja dengan berbagai kelompok ini mengajarkan saya bahwa dunia paduan suara bukan hanya tentang menghasilkan suara yang indah, tetapi juga tentang saling mengerti, mendukung, dan belajar dari satu sama lain. Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan Kanilaras, komunitas gamelan Kolese Kanisius, dalam tugas-tugas perayaan ekaristi dan berbagai acara di sekolah, sebuah sinergi yang memperkaya pengalaman bermusik kami.

Persevera: Lebih dari Sekadar Paduan Suara

Pengalaman saya bersama Persevera membuktikan bahwa komunitas ini bukan sekadar tempat untuk belajar musik, tetapi juga ruang untuk mengembangkan karakter. Di dalam Persevera, saya menemukan arti penting dari kolaborasi, komunikasi, dan komitmen. Setiap konser, setiap latihan, dan setiap kolaborasi telah membantu saya untuk terus bertumbuh, baik sebagai musisi maupun sebagai individu. Nama "Persevera" yang berarti pantang menyerah selalu mengingatkan saya bahwa setiap tantangan, baik dalam musik maupun dalam hidup, harus dihadapi dengan ketekunan. Proses pengembangan diri ini mungkin tidak instan, tetapi dengan semangat yang konsisten, setiap individu di Persevera memiliki kesempatan untuk terus belajar dan tumbuh. Melalui perjalanan bersama Persevera, saya yakin bahwa setiap anggota mendapatkan pengalaman yang tak ternilai, yang akan terus membentuk mereka di masa depan. 

Namun, tantangan tetap ada. Seiring dengan perkembangan, komunitas Persevera dan Kolese Kanisius secara umum perlu terus beradaptasi. Saya yakin bahwa jika semangat Ignasian tetap dijaga, Kanisius dan Persevera akan mampu menghadapi tantangan tersebut dengan baik. Pada akhirnya, Kolese Kanisius dan Persevera telah menjadi ruang pengembangan diri yang luar biasa. Dari pengalaman pribadi saya, saya belajar bahwa pendidikan di Kanisius bukan hanya tentang pelajaran di kelas, tetapi tentang bagaimana menjadi individu yang pantang menyerah, berkolaborasi, dan siap menghadapi tantangan. Semoga semangat ini terus ada dan tetap terus dijaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun