Kolaborasi: Proses Pembelajaran Tanpa Batas
Persevera juga membuka banyak peluang kolaborasi dengan komunitas lain, baik internal maupun eksternal. Salah satu momen penting dalam perjalanan saya bersama Persevera adalah ketika saya menjadi seksi acara di Easter Concert 2023. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam mengelola konser bersama, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap elemen acara berjalan lancar. Beberapa bulan kemudian, saya dipercaya menjadi ketua umum dan conductor utama dalam acara Christmas Carol 2023. Ini adalah kesempatan emas bagi saya untuk belajar mengenai manajemen waktu, kolaborasi, dan koordinasi yang efektif dengan anggota tim, sekaligus mendalami proses kreatif dalam menyusun orkestrasi dan aransemen musik.
Dalam perjalanan saya di Persevera, saya merasakan langsung bagaimana kolaborasi dengan komunitas musik lain, seperti Canistrings, Canisius Wind Ensemble, dan Kanilaras, memperkaya pengalaman bermusik kami. Contohnya, pada Easter Concert 2023, saya dipercaya menjadi seksi acara, yang merupakan pengalaman pertama saya terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan konser. Tantangan dalam mengatur acara yang melibatkan berbagai elemen ini membuka wawasan saya tentang pentingnya peran koordinasi dan kerjasama dalam mencapai tujuan yang lebih besar.
Kolaborasi yang terjalin dalam Christmas Carol 2023 tidak hanya melibatkan Persevera, tetapi juga Paduan Suara Kolese Gonzaga "SURGA", Ursula Canisius Voice, dan Perseviam. Bekerja dengan berbagai kelompok ini mengajarkan saya bahwa dunia paduan suara bukan hanya tentang menghasilkan suara yang indah, tetapi juga tentang saling mengerti, mendukung, dan belajar dari satu sama lain. Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan Kanilaras, komunitas gamelan Kolese Kanisius, dalam tugas-tugas perayaan ekaristi dan berbagai acara di sekolah, sebuah sinergi yang memperkaya pengalaman bermusik kami.
Persevera: Lebih dari Sekadar Paduan Suara
Pengalaman saya bersama Persevera membuktikan bahwa komunitas ini bukan sekadar tempat untuk belajar musik, tetapi juga ruang untuk mengembangkan karakter. Di dalam Persevera, saya menemukan arti penting dari kolaborasi, komunikasi, dan komitmen. Setiap konser, setiap latihan, dan setiap kolaborasi telah membantu saya untuk terus bertumbuh, baik sebagai musisi maupun sebagai individu. Nama "Persevera" yang berarti pantang menyerah selalu mengingatkan saya bahwa setiap tantangan, baik dalam musik maupun dalam hidup, harus dihadapi dengan ketekunan. Proses pengembangan diri ini mungkin tidak instan, tetapi dengan semangat yang konsisten, setiap individu di Persevera memiliki kesempatan untuk terus belajar dan tumbuh. Melalui perjalanan bersama Persevera, saya yakin bahwa setiap anggota mendapatkan pengalaman yang tak ternilai, yang akan terus membentuk mereka di masa depan.Â
Namun, tantangan tetap ada. Seiring dengan perkembangan, komunitas Persevera dan Kolese Kanisius secara umum perlu terus beradaptasi. Saya yakin bahwa jika semangat Ignasian tetap dijaga, Kanisius dan Persevera akan mampu menghadapi tantangan tersebut dengan baik. Pada akhirnya, Kolese Kanisius dan Persevera telah menjadi ruang pengembangan diri yang luar biasa. Dari pengalaman pribadi saya, saya belajar bahwa pendidikan di Kanisius bukan hanya tentang pelajaran di kelas, tetapi tentang bagaimana menjadi individu yang pantang menyerah, berkolaborasi, dan siap menghadapi tantangan. Semoga semangat ini terus ada dan tetap terus dijaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H