Mohon tunggu...
Paskah Raisa
Paskah Raisa Mohon Tunggu... Lainnya - Paskah Raisa

Hidup saja.

Selanjutnya

Tutup

Film

A Few Good Men

15 Juni 2021   21:25 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A Few Good Men merupakan salah satu drama hukum Amerika tahun 1992. Film ini di perankan oleh Tom Cruise, Jack Nicholson dan Demi Moore. Tom Cruise berperan sebagai seorang perwira pengacara berpangkat letnan lulus dari fakultas hukum Universitas Harvard. 

Letnan Daniel Kaffe yang diperankan oleh Tom Cruise dan Letnan Jo Anne Galloway dipeankan oleh Demi Moore, dimana mereka dalam film harus membela 2 klien  di pengadilan militer. Dimana Klien mereka bernama Harold Dawson, yang diperankan oleh Wolfgang Bodison dan Louden Downey yang diperankan oleh Jmaes Marshall. Dimana mereka di dakwa atas kasus pembunuhan William T. Santiago. Mereka bertiga di tugaskan di Pangkalan Angkatan laut Guantanamo, Kuba dibawah kolonel Nathan R. Jessup.

Letnan Daniel Kaffe mempunyai kebiasaan memainkan baseball dimana Daniel Kaffe yang awalnya tidak serius menangani kasus akhirnya mampu menguraikan beberapa kejanggalan serta keanehan yang ada serta dapat menunjukkan bahwa ia mampu menjadi pengacara yang memepunyai kompeten yang baik walaupun hasil keputusan dalam sidang militer tidak serratus persen sesuai harapan Daniel Kaffe dan kawan- kawannya.

Awal cerita ini di Guantanamo Bay, Kuba di markas Korps Angkatan Laut. Dimana terdapat seorang prajurit yang bernama Prajurit William Santiago ia dinilai lemah dan dibawah rata- rata diakrenakan sering pingsan saat Latihan mengetahui penembakan illegal di garis perbatasan oleh oknum Marinir lain. Dengan keadaan Santiago yang sangat lemah membuat dirinya tidak tahan dan ingin pindah ke Korps lain.  Santiago menuliskan surat kepada pimpinanya, Kolonel Nathan R. Jessup, Untuk meminta dipindahkan dengan janji akan emmbuka tabir kasus penembakan. Jessup berunding kepada dua perwira lainnya yaitu Letkol Markison sebagai wakil komandan pangkalan dan juga Letnan Kendrick sebagai komandan peleton. Jessup sebagai pimpinan menilai bahwa surat yang dibuat oleh Santiago berbahaya apabila sampai bocor oleh yang lainnya. 

Letkol Markinson menyarankan agar Santiago dipindahkan saja tetapi Jessup tidak setuju. Kolonel Jessup merupakan komandan yang mempunyai sifat yang tegas, namun mempunyai sifat yang kurang baik yaitu angkuh dan gila hormat. Kolonel Jessup memerintahkan Letnan Kendrick untuk memberikan kode merah yaitu hukuman di luar peraturan. Kepada Santiago. Kendrick menyuruh kedua anak buahnya yaitu Dawson dan Downey untuk menghabisi nyawa dari juniornya yaitu Prajurit Santiago. 

Pada malam hari masuklah kedua prajurit ke kamar Santiago, mereka membekap mulut Santiago dengan secarik kain, kemudian mereka mengikat kaki dan tangan Santiago, tak lama kemudiaan Santiago muntah darah dan pada akhirnya meninggal dunia. Kasus ini diberikan kepada Daniel Kaffe yang dibantu oleh Joanne Galloway. Daniel Kaffe merupakan sosok pengacar yang ceroboh dan sembrono Daniel Kaffe sering sekali lupa membawa bolpoin (Pulpen) namun dia mempunyai prestasi yang luar biasa sehingga ia ditunjuk untuk menjadi pengacara Dawson, dan Downey. Hal inilah yang membuat Mayor Joanne Galloway bingung dan berpikir mengapa ia bisa dikalahkan dengan perwira muda yang baru berdinas selama Sembilan bulan. 

Terdakwa bernama Dawson dan Downey mereka merupakan orang yang dituduh sebagai pembunuh Santiago. Pernyataan ini diungkapkan oleh Dawson, diamana ia mengakui telah melakukan penyergapan kepada Santiago dikarenakan telah melanggar "Red Code" atau kode merah. Dimana kode merah ini adalah peraturan yang tidak tertulis, dimana prajurit yang telah melanggar kedisiplinan harus dihukum, dengan hukuman diluar batas kemanusiaan, hal ini mempunyai alas an yaitu Tindakan ceroboh dapat membahayakan Korps, dimana keberadaan mereka sangat penting untuk menjaga dan melindungi negara. Dalam hal ini Dawson dan Downey tetap bersiteguh dan tidak merasa bersalah, di karenakan mereka menganggap hanya menjalankan perintah dari atasan mereka. 

Setelah bekerja keras dalam mengumpulkan fakta serta Menyusun strategis, akhirnya sidangnya pun dimulai. Kaffe yakin bahwa kolonel Jessup bersalah atas tindakannya. Dengan Daniel Kaffe dengan tetap terus berfikir dengan demikian hal tersebut sama saja Daniel Kaffe mempertaruhkan karir nya.

Mulai ada titik terang saat Ketika Letkol Markinson bersedia menjadi saksi. Dimana ia bersedia membantu kasus ini dengan mengakui adanya perintah Red Code(Kode Merah) dari Jessup denganj alasannya yaitu Markinson tidak bangga dengan tindakan yang justru menjelekkan serta mencoreng nama baik Korps Marinir, yaitu membunuh manusia yang tidak bersalah, hal ini tentu membuat Daniel Kaffe dan timnya yang menjalankan tugas ini senang. Namun, saat menjelang sidang kesaksiannya, Letkol Markison memeilih bunuh diri dengan menambahkan pistol ke mulut.

Dalam film ini banyak sekali prinsip- prinsip yang sangat baik dan bisa dipetik ada kata- kata yang dilontarkan oleh Daniel Kaffe kepada Dawson. Dimana Daniel Kaffe mengatakan tidak perlu butuh pangkat untuk memperoleh kehormatan, dan bukan hanya itu ada juga nilai- nilai yang mengajarkan dan mendahulukan Tuhan di atas lain sebagaimana jika kita lihat dari Sila di Indonesia mengenai KeTuhanan sebagai sila yang pertama, dimana dalam hal ini banyak memegang kebenaran untuk mewujudkan dalam setiap etika profesi terutama profesi hukum yang ada di Indonesia

Hal yang dilarang dalam Kode Etik sebagai berikut :

  • Berbuat serta bertingkah laku yang tidak patut terhadap lawan atau rekan seprofesinya
  • Bertingkah laku, bertutur, serta bersikap dan menunjukan sikap yang kurang etis dan baik.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun