Mohon tunggu...
Pasha Adelina
Pasha Adelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya

The future depends on what u do today!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemindahan Ibukota: Solusi Konsep Jawa-Sentris?

20 Mei 2024   14:55 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan pembagunan belakangan ini menjadi isu hangat dibincangkan. Indonesia merupakan negara kaya dan pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia pun masih terus berlanjut. Pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur telah menjadi topik hangat dalam diskusi publik dan kebijakan pemerintah. Langkah ini diklaim sebagai upaya untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara Jawa dan pulau-pulau lainnya di Indonesia.

Presiden Jokowi mengumumkan akan memindahkan Ibukota Indonesia, dan memilih Kalimantan Timur yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) (26/08/2019). Hal ini sudah melalui banyak pertimbangan dan diskusi publik antara pejabat negara dan tentu nya Masyarakat. Hal ini juga untuk memastikan, Jakarta tidak bertambah padat dan rawan bencana, mengingat pulau Jawa bukanlah pulau terbesar di Indonesia. Hal ini menjadikan Jakarta kurang bisa dipertahankan sebagai pusat Pemerintahan untuk jangka waktu yang panjang.

Data menunjukkan progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap pertama, telah mencapai sekitar 74% pada awal tahun 2024. Hal ini menunjukkan, peresmian pemindahan ibukota nusantara bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pembangunan masih dilakukan hingga saat ini, untuk mencapai maksimal penyelesaian pembangunan ibukota.

Pembangunan IKN ini, diharapkan juga akan dapat memajukan perekonomian. Seperti yang kita ketahui selama ini, Jakarta menjadi pusat Indonesia dalam perekonomian. Jakarta disebut juga sebagai kota Global City yang maksudnya pusat perkotaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan dan berfungsi sebagai penghubung dalam sistem ekonomi global. Hal ini menjadi sebuah ketimpangan yang tampak dalam pembangunan wilayah di Indonesia.

Tidak jarang juga, Jakarta disebut sebagai kota yang tidak pernah tidur dikarenakan adanya nya aktivitas dari pagi hingga ke pagi lagi. Hal ini menjadi highlight Jakarta sebagai Pusat perekonomian dan metropolitan. Jika kita cari lagi, kota metropolitan di Indonesia di 3 peringkat teratas dipegang oleh Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Ini menjadi tolak ukur wilayah lain ingin menyami kota-kota ini. Dan dari sini dapat kita lihat, sifat Jawasentris ini.

Pembangunan IKN dimaksudkan dapat merealisasikan konsep Indonesia-Sentris. Konsep dimana, pembangunan dilakukan secara merata dan menyeluruh, bukan hanya memusatkan di satu atau dua wilayah saja. Konsep ini akan dapat mengatasi ketimpangan di wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil. Bukan yang harus dibangun dengan megah atau menghabiskan banyak dana, tetapi daerah perpencil membutuhkan akses, sanitasi, serta drainase yang baik. Pembangunan lebih lanjutnya akan dapat dilakukan jika hal kecil sudah teratasi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun