Mohon tunggu...
Piter Lokon
Piter Lokon Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berita dan Blog

Berbicara Untuk Memberi Informasi Ke Publik Sesuai Fakta dan Opini, Bersuara Karena Masalah, Hidup Untuk Menegahkan Kebenaran dan Keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapolda Papua Ada Tiga Pokok Permasalahan Kasus Tolikara

25 Juli 2015   14:53 Diperbarui: 25 Juli 2015   15:09 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jayapura-pasemalokon- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende mengakui, anggota Polri melakukan penembakan kepada warga sipil yang memicu insiden pembakaran rumah dan kios yang merembet ke Mushola di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Jumat (17/7/2015) pekan lalu.

"Jadi, yang mengeluarkan tembakan itu memang anggota saya, dan saat ini sebanyak 23 orang dari 50 anggota Polri di Tolikara sudah dilakukan pemeriksaan oleh Ditreskrimum Polda Papua diback-up oleh Mabes Polri," kata Mende kepada wartawan di Jayapura.

Namun, lanjut Kapolda, dari hasil pemeriksaan sementara terhadap 23 anggota Polri di Tolikara, tidak ada yang mengaku melakukan penembakan. "Kita akan proses prosedur dari penembakan yang dilakukan oleh aparat di TKP saat insiden dan pemeriksaan masih terus berjalan," jelasnya.

Kata Yotje Mende, pihak penyidik Polda Papua juga meminta keterangan dari beberapa Pendeta terkait dengan adanya surat edaran tersebut. "Masyarakat tetap tenang, masalah ini akan kita usut tuntas," ujarnya.

Menurut Kapolda, ada tiga pokok permasalahan dalam kasus Tolikara yang menjadi fokus Polda Papua. Pertama, dari penyerangan saat pelaksanaan sholat ied dan pembakaran kios yang kita buat dalam satu laporan polisi. Kedua, terjadi penembakan yang dilakukan oleh anggota Polri. Ketiga, soal surat edaran GIDI.

"Sejauh ini sudah sebanyak 50 saksi yang kami mintai keterangan dan sudah ada indikasi yang mengarah ke tersangka, tetapi saya belum bisa menyampaikan siapa tersangkanya," jelas Kapolda.

Jenderal bintang dua ini juga menjelaskan bahwa kasus di Tolikara jangan disamakan dengan kasus di Paniai, karena penyidik sulit dapat keterangan dari keluarga korban.

"Keluarga korban kasus Tolikara sangat kooperatif, kalau di Paniai, kami sulit dapatkan informasi," imbuhnya.

Tentang kondisi keamanan di Tolikara, kata Kapolda, kini sudah sangat kondusif. "Aktivitas pemerintah dan perekonomian di Karubaga sudah kembali normal seperti biasa," katanya. (MS)

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun