1. Petakan kemampuan, potensi guru. Ijazah dan transkrip nilai guru  tidak identik dengan potensi dan keunggulannya bahkan seringkali mata pelajaran yang diampuh berbeda dengan keahlian guru. Ada banyak instrumen teruji yang bisa digunakan oleh para kepala sekolah untuk mendeteksi dan  memetakan potensi guru, selain pengamatan dan wawancara. Penulis menerapkan pengukuran potensi berdasarkan teori Howard Gardner. Informasi potensi secara rinci sangat menolong guru maupun kepala sekolah untuk mengadakan pelatihan berdiferensiasi bagi guru.Â
Solusi lainnya, saat ini sudah tersedia rapor pendidikan dimana setiap sekolah bisa mengetahui kelemahan, keunggulan bahkan alternatif solusi yang bisa dilakukan.Â
2. Berdasarkan hasil pemetaan potensi guru, lalu diadakan pelatihan khusus yang holistik dengan visi, misi sekolah. Setiap sekolah memiliki budaya, keunikan, keunggulan bahkan berbeda dalam visi misi secara teks. Semua sekolah punya mimpi terbaik bagi siswa namun tidak semua sekolah berhasil menjalankan misi menuju visi yang ditetapkan.
3. Evaluasi dan tunjukkan, kuatkan guru dengan bukti-bukti hasil pelatihan, temukan kekuatan kelemahan lalu beri solusi.
4. Nikmati, rayakan, apresiasi proses merdeka belajar, merdeka mengajar.