Keesokan harinya setelah proses belajar selesai, Aditya dan Shalom datang menemui saya di kantor. Baik, kita lanjutkan pembicaraan usaha Aditya. Shalom, uangnya dibawa? Ada pak. Sambil mengeluarkan uang 50 ribu dua lembar dari saku baju. Aditya, uangnya ada? Aditya membuka tas dan mengambil buku catatan, dia mengeluarkan uang 50 ribu satu lembar dan pecahan lima ribu lima lembar dari buku catatan.
Aditya, mulai hari ini kamu lanjutkan usaha kamu yang tertunda! Saat ini tersedia modal 175 ribu, jalankan dan kerjakan usahamu dengan beberapa syarat!
Pertama, modal usaha dan keuntungannya tidak boleh digunakan untuk urusan selain usaha. Kedua, tidak boleh melayani pelanggan yang ngutang! Ketiga, semua transaksi top up, penjualan harus dicatat di buku ini yang terdiri dari nomor transaksi, tanggal transaksi, uraian transaksi, jumlah kemudian saldo. Keempat, setiap minggu saat pelajaran wirausaha, buku ini dibawa dan saya periksa! Apakah Aditya mengerti? Siap pak.
Shalom, uang yang kamu pinjamkan kepada Aditya, tidak boleh diminta, diambil selama setahun. Apapun alasannya! Apakah Shalom paham? Iya pak, saya paham.
Setiap minggu pada mata pelajaran pengembangan produk kreatif dan kewirausahaan, Aditya menunjukkan laporan transaksi usaha.
Tanggal 3 Desember 2022, bulan kelima usaha Aditya. Dit, saya mau melihat keseluruhan transaksi usaha kamu sampai dengan saat ini! Siap pak... besok bukunya saya bawa pak. Diphotokan saja lalu kirim ke saya.
Berdasarkan laporan keseluruhan, saldo di aplikasi Rp. 48.386,- dan uang cash Rp. 340.000,- jadi jumlah modal usaha Rp. 388.386,-. Setelah dikalkulasi secara sederhana, usaha Aditya mengalami pertumbuhan dimana modal awal 175.000 setelah dikelola selama lima bulan menjadi 388.386.
Dit... terima kasih kamu sudah disiplin dan telaten menekuni rencana bisnis kamu. Coba perhatikan! Seandainya modal awal usaha kamu sebesar Rp.1.750.000 akan mengalami pertumbuhan menjadi 3.883.860. Kalau modal 20 juta bisa menghasilkan 4 juta setiap bulan, artinya kamu bisa menggaji diri kamu sendiri. Secara detail usaha, masih banyak yang harus kita pelajari, seperti biaya operasional, pajak, coumpunding yang banyak melahirkan miliarder muda, yang jelas kita harus terus belajar sambil berusaha.
Dari semua yang telah dilakukan, yang paling penting adalah melatih, menumbuhkan jiwa wirausaha seperti yang sudah kamu lakukan. Dibutuhkan keseriusan, disiplin, teliti, tertib administrasi, konsistensi dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Berwirausaha tidak hanya memikirkan berapa keuntungan yang diperoleh, berapa modal yang dikelola.
Untuk menjadi seorang pengusaha handal, produktif dalam berbagai keadaan, kita harus memiliki kemampuan melihat peluang yang ada saat ini, seperti manfaat positif teknologi internet, memanfaatkan peluang layanan perbankan dalam mendukung operasional usaha, menjalin relasi yang baik dengan pelanggan maupun pemasok. Hal wajib yang tidak boleh diabaikan adalah soal kejujuran dalam berusaha.