Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Android Buat Menulis Lebih Gampang

16 Maret 2017   17:10 Diperbarui: 16 Maret 2017   17:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut hemat saya, sesungguhnya menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat sederhana.

Mari kita lihat definisi versi saya :

Tulisan adalah pikiran, perasaan yang dinyatakan dalam wujud teks.

Penulis adalah oknum yang berani menyatakan pikiran, perasaan, mimpi dalam wujud teks.

Berdasarkan pemahaman saya tersebut maka sesungguhnya kegiatan menulis adalah kegiatan yang sangat sederhana yaitu mewujudkan, menyatakan pikiran perasaan seseorang dalam bentuk kata dan kalimat.

Fakta yang terjadi pada setiap orang adalah "merasa sulit" menyatakan pikiran-perasaan melalui tulisan.

Memang disadari bahwa budaya menulis bukanlah budaya saya. Saya lebih terbiasa berinteraksi dengan budaya lisan. Sejak dahulu kala nenek moyang saya memberi pesan, menyatakan pikiran, mimpi, maksud melalui pesan lisan secara turun temurun.

Itu sebabnya, saat ini saya kesulitan menulis dan lebih terbiasa berbicara.

Dengan hadirnya teknologi canggih saat ini maka kebiasaan "sulit tulis" tersebut sesungguhnya bisa teratasi.

Sebenarnya sangat mudah menyatakan pesan lisan dalam bentuk suara atau dengan metode bercerita menjadi bentuk teks yaknidengan memanfaatkan fasilitas Google Voice tanpa harus diketik ulang.

Seseorang cukup bercerita atau berbicara ke HP dan dengan sendirinya Google akan menterjemahkannya menjadi teks.

Jadi sesungguhnya saat ini, menulis adalah kegiatan yang sangat gampang dan sederhana.

Pertanyaannya adalah Apakah saya berani dan mau menyatakan pikiran perasaan saya melalui pesan tertulis ataukah membiarkan diri saya tidak mampu menyatakan secuil karya tulis?

Secara teknis, tutorial untuk menyatakan suara menjadi teks bisa dilihat di sini.

Oya... satu lagi.

Tentang "hantu" Ejaan Yang Disempurnakan atau Ilmiah atau istilah apapun yang digunakan sebagai rambu-rambu karya tulis, saran saya adalah abaikan saja saat ini. "hantu" tersebut dengan sendirinya akan sirna seiring dengan latihan, belajar, menerima masukan dan interaksi dengan pribadi-pribadi hebat yang telah menyatakan karya tulis sebagai seni.

Konon katanya, menurut survey... Indonesia rangking 60 dari 61 Negara tentang minat baca, lalu berdasarkan survei UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca.

Pemanasan lagi nih... sebelum masuk ke Gerakan Literasi Sekolah. Hmmmmmm....

Semoga bisa bermanfaat bagi siapapun yang ingin menyatakan pikiran perasaan nya melalui karya tulis kurresumanga'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun