Menurut hemat saya, sesungguhnya menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat sederhana.
Mari kita lihat definisi versi saya :
Tulisan adalah pikiran, perasaan yang dinyatakan dalam wujud teks.
Penulis adalah oknum yang berani menyatakan pikiran, perasaan, mimpi dalam wujud teks.
Berdasarkan pemahaman saya tersebut maka sesungguhnya kegiatan menulis adalah kegiatan yang sangat sederhana yaitu mewujudkan, menyatakan pikiran perasaan seseorang dalam bentuk kata dan kalimat.
Fakta yang terjadi pada setiap orang adalah "merasa sulit" menyatakan pikiran-perasaan melalui tulisan.
Memang disadari bahwa budaya menulis bukanlah budaya saya. Saya lebih terbiasa berinteraksi dengan budaya lisan. Sejak dahulu kala nenek moyang saya memberi pesan, menyatakan pikiran, mimpi, maksud melalui pesan lisan secara turun temurun.
Itu sebabnya, saat ini saya kesulitan menulis dan lebih terbiasa berbicara.
Dengan hadirnya teknologi canggih saat ini maka kebiasaan "sulit tulis" tersebut sesungguhnya bisa teratasi.
Sebenarnya sangat mudah menyatakan pesan lisan dalam bentuk suara atau dengan metode bercerita menjadi bentuk teks yaknidengan memanfaatkan fasilitas Google Voice tanpa harus diketik ulang.
Seseorang cukup bercerita atau berbicara ke HP dan dengan sendirinya Google akan menterjemahkannya menjadi teks.
Jadi sesungguhnya saat ini, menulis adalah kegiatan yang sangat gampang dan sederhana.
Pertanyaannya adalah Apakah saya berani dan mau menyatakan pikiran perasaan saya melalui pesan tertulis ataukah membiarkan diri saya tidak mampu menyatakan secuil karya tulis?
Secara teknis, tutorial untuk menyatakan suara menjadi teks bisa dilihat di sini.
Oya... satu lagi.
Tentang "hantu" Ejaan Yang Disempurnakan atau Ilmiah atau istilah apapun yang digunakan sebagai rambu-rambu karya tulis, saran saya adalah abaikan saja saat ini. "hantu" tersebut dengan sendirinya akan sirna seiring dengan latihan, belajar, menerima masukan dan interaksi dengan pribadi-pribadi hebat yang telah menyatakan karya tulis sebagai seni.
Konon katanya, menurut survey... Indonesia rangking 60 dari 61 Negara tentang minat baca, lalu berdasarkan survei UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca.
Pemanasan lagi nih... sebelum masuk ke Gerakan Literasi Sekolah. Hmmmmmm....
Semoga bisa bermanfaat bagi siapapun yang ingin menyatakan pikiran perasaan nya melalui karya tulis kurresumanga'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H