Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Metallica, Fathanah, dan TACF

28 Mei 2013   09:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:55 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_256331" align="aligncenter" width="271" caption="Gift"][/caption]

Negeri ini memang sungguh ajaib! Selain kaya raya soal sumber daya alam, kaya raya sumber daya manusia ('memelihara manusia miskin dan bodoh'), kaya raya koruptor dan tak kalah kaya rayanya dengan berbagai penerimaan pemberian 'gratis'.

Grup Metallica, Fathanah maupun organisasi TACF adalah orang atau kumpulan orang-orang baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan perilaku mereka yang suka memberi. Siapa yang hendak menyangkal jika mereka adalah orang baik? Berikut beberapa bukti yang sempat saya tangkap melalui pemberitaan media,

Grup Metallica memberi hadiah gitar kepada Jokowi melalui promotor Jhonatan. Sepintas, pemberian ini adalah hal biasa mengingat ada kesamaan selera antara Jokowi dengan grup Metallica dalam aliran music dan seperti yang diberitakan media, dalam waktu dekat grup ini akan tampil di Jakarta. Pemberian hadiah gitar ini 'murni' inisiatif dari grup Metallica dan bukan Jokowi yang minta.

Fathanah memberi hadiah kepada wanita yang dia senangi. Media menyorot berbagai hadiah yang diberikan Fathanah kepada wanita-wanita cantik berupa mobil, uang, perhiasan. Pemberian-pemberian Fathanah mengalir begitu saja kepada para perempuan hebat dan tak satupun perempuan ini menolak hadiah-hadiah tersebut. Siapa tidak kepingin dapat mobil? uang? hanya orang gila kaliiii yang menolaknya... kekekeke, Pemberian berbagai hadiah ini 'murni' inisiatif dari Fathanah dan bukanlah perempuan-perempuan yang minta.

Presiden sedang otw ke luar negeri dan salah satu agenda beliau adalah menerima penghargaan dari The Appeal of Conscience Foundation (TACF). Katanya sby adalah sosok negarawan yang sukses mengembangkan perdamaian, toleransi, dan resolusi konflik. Penilaian berhak-tidaknya seseorang mendapatkan penghargaan tersebut adalah 'murni' dari TACF dan bukan atas permintaan sby. Jadi penasaran nih, penghargaan tersebut dalam bentuk apa yah?

Ada yang protes jika Metallica, Fathanah dan TACF adalah orang atau orang-orang baik?

Fakta mengenai ketiga hal tersebut di atas adalah: gitar bass sudah diterima oleh Jokowi, uang jam tangan mobil de el es be sudah diterima oleh beberapa perempuan, sby sedang otw menerima penghargaan dan masih ada kemungkinan menolak penghargaan tersebut.

Hal menarik dari Pemberian atau Hadiah orang baik tersebut adalah ketika barang atau orangnya tersangkut KPK.

Berita terakhir yang saya tahu tentang nasib gitar bass dimana barang tersebut sedang meringkuk di tangan KPK, sebagian barang pemberian Fathanah kepada perempuan-perempuan sedang dalam proses oleh KPK dan terakhir akankah pula pemberian TACF ini nyangkut di KPK?

Oleh karena pemberian TACF ini belum sampai di tangan sby, maka saya rasa tidak ada salahnya berandai-andai. Disebut negarawan atau tidak, toh sby tetaplah sby. Tanpa penghargaan tersebut tidak ada yang merasa 'tersakiti', dengan penghargaan tersebut ribuan orang merasa 'tersakiti' oleh fakta yang berbeda dengan penilain organisasi di luar sana.

Tidak menerima penghargaan dari TACF tidak berarti sby tidak gagah berani lho. Hal positif apa sih yang bisa diraih Bangsa Indonesia jika presidennya diganjar penghargaan oleh pihak luar sebagai negarawan? Saya sih memilih diganjar penghargaan oleh bangsa sendiri, rakyat sendiri bukan oleh mereka yang di luar sana!

Dalam kamus potilik, mana ada sih yang namanya gratis! jangan pernah berasumsi jika pemberian itu ikhlas! dan ingat... selalu ada kepentingan tertentu setelah menerima 'hadiah'. sekali lagi itu dalam konteks potilik.

Waduh lek... ngapain loe mikirin urusan seperti itu lek... lek... lek, lha wong tak ada pengaruhnya sama sekali pada dirimu lek... lek. Urus saja urusanmu dengan baik, bijaksana, jujur, telaten... moga-moga itu membuat orang di sekitarmu berubah lebih baik, dirindukan, dikenang, dihormati, dibutuhkan...

Wesssss... sana cuci muka dulu baru ngopi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun