Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pedagang Buah Jaman Penjajahan

5 Oktober 2011   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bohong kamu! membungkuk...! dengan kasar penjaga itu menurunkan pakaian bagian bawah pak tua itu... lalu satu persatu buah duku dimasukkan ke lubang anus pak tua...

Aampun tuuuaannnn....    Ha! diam kamu...!

setelah puas dengan penyiksaan tersebut pak tua ditendang lalu disuruh pergi...

Sialan... tak satu pun mau mengaku bahkan mengetahui informasi bajingan itu. Penyiksaan harus ditingkatkan, agar bajingan itu keluar dari sarangnya!

Beberapa saat lewatlah bapak tua yang hendak menjual buah salak... sama seperti penjual duku...

Ammmmpunnnn tuan... ammmm... satu salak berhasil masuk...

salak ke dua...

pak tua diam... tiba-tiba terdengar pak tua tertawa terbahank-bahak

Hua..ha..ha..ha..ha

Kurang ajar! kenapa kamu tertawa! bukannya kesakitan!

Hua..ha..ha..ha..ha... ampun tuannnnn... di belakang saya tadi ada penjual duren... se..see..dang menuju ke mari...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun