Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tuhan Bingung Mendengar Doa Manusia Indonesia

24 Januari 2012   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:30 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan yang saya maksudkan bukanlah tuhan yang ada di pikiranku, apalagi tuhan aku.
Namun Tuhan yang empunya segala sesuatu pencipata Semesta, yang tak terjangkau pikiran manusia.

Bangsa Indonesia sedang SEKARAT! sedang meraung-raung kesakitan minta tolong.

Di sana sini terdengar lolongan, rintihan, jeritan, duka-lara, meraung, dizolimi, diperkosa, ditindas, dirampas hak-haknya.
Di sana sini Pecundang dengan angkuhnya tersenyum puas, tertawa terbahak merayakan kesuksesannya melukai sesamanya,
Di sana sini Pemuda-Pemudi dengan lahapnya menikmati masa mudanya dengan berbagai racun narkoba,
Di sana sini para Pemuka Agama sibuk mengkritisi kelemahan-kelemahan pemerintah berkuasa, mereka lupa dan kadang ingat bahwa umat sedang terlantar dan merana,
Di sana sini para Pejabat sibuk menggarong, menimbun harta duniawi, mereka lalai akan janji-janji manisnya, rakyat tak terurus,
Di sana sini para Wakil Rakyat sedang sibuk berjamaah memasang stategi jitu untuk memangsa lawan politik, sibuk berkreasi
memoles wajah-wajah mereka dengan uang rakyat, kelakuan mereka sungguh mencedarai rasa,
Di sana sini para Pelajar sedang khusuk terbuai kecanggihan teknologi, meluangkan hampir seluruh kesempatannya dengan relasi mayanya.
Di sana sini para jelata sedang bermandi keringat dan air mata mengupayakan sesuap nasi dengan cara-cara jujur. Semakin berlaku jujur semakin besar
pula ketidakadilan menerpa mereka,
Di sana sini para Pendidik dengan berbagai embel gelar dan julukan sedang mesra denga pembelajar yang diarahkan menjadi manusia-manusia buas,

Agh...
Maaf,

Tuhan... adakah Engkau bingung dengan doa-doa kami?

Kami ini adalah pendoa yang lihai,
yang bersahabat dengan larangan Tuhan berdoa KepadaMu,
yang bersahabat dengan kebaikan dan menjauhi laranganMu juga berdoa KepadaMu,

Adakah ampun untuk kekerasan hati kami, atas segala noda yang kami perbuat?
Adakah amal ibadah mereka yang tulus nan murni tak mampu menebus kesalahan?

Tuhan...
sesungguhnya aku sungguh bingung dengan berbagai pemandangan yang setiap hari aku saksikan.

Daniel Pasedan sedang bingung,

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun