Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Bu Risma, Siap-siap Pak Ganjar

26 Februari 2014   22:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti mata air di padang gurun demikian ekspresi menyambut keputusan partai moncong putih yang telah mencalonkan para Pemimpin Muda yang baik dan terpilih menjadi kepala daerah atau kota.

Mencermati proses pemilukada di beberapa tempat dimana orang muda bersaing dengan calon dari partai besar dengan segudang pengalaman birokrasi bahkan mereka yang lalu lalang dalam bidang politik dan ternyata dimenangkan oleh calon yang dianggap enteng oleh lawan-lawan politiknya.

Paling tidak ada tiga nama yang tersimpan jelas di memori antara lain Pak Jokowi, Pak Ganjar dan Bu Risma.
Menariknya, mulai dari proses pemilihan hingga terpilih bahkan sampai detik ini ketika mereka bekerja, mereka selalu dirundung masalah besar, dihambat, dijegal, diisukan, dicerca banyak pihak. Mulai dari pribadi, lembaga bahkan tak lupa oknum anggota dewan yang  secara terus menerus melakukan perlawanan terhadap Pemimpin Muda.

Bu Risma sedang hangat dibicarakan terkait kepemimpinannya maupun tentang persoalan wakil wali kota yang notabene berasal dari parti yang sama.

Saya punya kesan tersendiri dengan hasil kerja Bu Risma.
Sebelum kepemimpinan Beliau, pemandangan kali penuh dengan sampah plus aroma bau yang tak sedap, sampah bertebaran dimana-mana, wajah kusut tampak jelas ketika melintas, karakter masyarakat yang kasar, ekspresi pengguna jalan layaknya dikejar setan.

Wajah dan Aroma kota sungguh sangat berbeda di bawah kendali Bu Risma. Ramai orang memancing di kali, disudut-sudut terhampar taman bunga yang elok dipandang, ekspresi masyarakat yang adem ayem. Satu hal yang saya saksikan dan rasakan adalah rasa nyaman, aman ketika berjalan kaki di trotoar jalan saat malam hari. Tidak ada rasa serem, para petugas kebersihan dengan dialek khas tampak senang membersihkan hamparan dedaunan.

Pak... bagaimana rasanya dipimpin oleh Bu Risma? demikian tanyaku pada pak tua penjual di warteg. Mas... adem ayem rasanya, Bu Risma itu sangat mengayomi. Pernah Beliau ngepel emper toko yang kotor, akhirnya semua ikut membersihkan. Itu sebabnya setiap malam sebelum toko atau usaha tutup, pegawai dan pemilik toko selalu membersihkan.

Hmmmm...

Sungguh sangat disayangkan jika pemimpin yang sudah bekerja dengan sungguh, menjadi panutan siapa saja, para Pemimpin sederhana yang berjuang untuk kebaikan orang banyak ternyata diupayakan oleh pihak tertentu untuk "dilengser".

Secara khusus pandangan saya terhadap partai moncong putih yang dulu pernah nyaman di hatiku bahwa Pemimpin seperti Bu Risma, Pak Jokowi, Pak Ganjar wajib dijaga, dihebatkan, didukung agar semakin banyak kebaikan yang mereka perbuat.

Penilaian saya pribadi bahwa moncong putih sedang menggembosi Bu Risma termasuk isu-isu tak bermutu soal sadap menyadap Jokowi. Hal ini berdampak buruk bagi moncong dan akibatnya akan kembali ke moncong putih pula.

Kader yang sedang kalian orbitkan tuk "mengganti" Bu Risma sama sekali tidak menarik dan tak menggugah rasa hormat termasuk calon presiden selain nama Jokowi dan hal itu bagiku dung*.

Ah... gitu aja ekspresiku hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun