Semua orang, kelompok, masyarakat, sektor bahkan hewan di kebun binatang pun terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Hantamannya sama namun daya tahannya berbeda. Beberapa lihai dan bertahan namun banyak yang tumbang tanpa peringatan. Jatuh, dipecat, berhenti bahkan ditendang begitu saja. Â Disadari atau tidak di era ini ribuan air mata bercucuran, kemarahan dipendam, kepanikan diumbar dan ketakutan menyelimuti perasaan setiap orang.
Bagaimana cara kita bertahan di tengah ketidakpastian ini? Saya bagi cara cerdas dan aman bertahan di tengah pandemi ini. Cara cerdas ala jomblo hanya untuk kamu saja. Semoga memberi inspirasi untuk bro dan sis.
                                ***
Air mata, kemarahan, kepanikan dan ketakutan apapun yang kamu dapatkan selesaikanlah dengan menerimanya. Selanjutnya adalah berfikir kedepan dengan segala kekuatan yang ada. Kamu kan punya modal uang pesangon, gaji terakhir atau hanya punya tabungan atau tak punya apa apa. Tidak pa pa, orang tercita yang setia menemani kamu itu juga kekuatanmu. Maaf ya mblo.....
Jangan Jadi follower
Saatnya mengatur keuanganmu. Kalkulasi dan hitung sampai kapan bisa bertahan. Klo hidup jomblo lebih gampang, klo hidup dengan keluarga pastikan bahwa istri/suami bahkan anakmu bisa dimaknai sebagai tambahan beban namun juga bisa sebagai modal yang tak bisa diremehkan. Pertimbangkan lagi pola konsumsimu sehari-hari. Bila kalkulasi modal dan tabungan sudah didapat pastikan bahwa hitungan waktu mundur dimulai. Mulai hari ini hidupmu sudah harus dikontrol, dibatesi dan diatur sangat ketat. Tekan segala keinginan yang sifatnya sekunder bahkan tersier. Apa itu kebutuhan sekunder dan tersier? Kebutuhan selain sandang, papan, pangan, dan kesehatan. Kebutuhan sekunder khusus dialokasikan untuk kepentingan pengembangan kehidupan ke depan alias memulai usaha baru.
Sebelum memulai usaha baru sebagai strategi cerdas bertahan maka pola konsumsi wajib dirubah mulai detik ini. Klo dulu setiap hari ke caf, hentikan sekarang juga cukup beli teh celup atau kopi seduh dan nikmati kebersamaan dengan keluarga di rumah saja. Klo setiap kali makan, dengan jajan di luar maka mulai kali ini kamu harus belajar masak atau minimal support istri untuk masak sendiri. Beli bahan makanan di pasar. Harga bahan makanan ini jatuhnya lebih murah sekaligus bisa bereksperimen kali saja kalian menemukan jenis masakan yang bisa dijual.
Kuncinya hidup hemat. Bila uang gajimu sebelumnya dua juta namun sekarang menjadi satu juta maka pergunakanlah secara bijak. Bijak juga dalam mengonsumsi. "Jangan jadi follower" itu artinya jangan gampang terpengaruh oleh keadaan. Sosial media memberikan banyak informasi untuk mengambil uang mu. Semua orang sekarang ini jualan, jangan sampe kamu justru yang terjebak dalam pola konsumtif. Jangan sekali-kali berfikir untuk menimbun bahan makanan atau barang yang kamu suka. Itu tidak efektif. Kamu bisa bonjos. Ingatkan penjual viral yang menimbun masker lalu menjualkanya dengan harga selangit namun akhirnya malah ndak laku karena konsumen beralih pada masker yang reusable. Keadaan sedang tidak pasti segalanya bisa berubah, so amati segala perubahannya.
Berhemat itu bukan berarti "tidak boleh beli apa-apa". Berfikirlah berkali-kali setiap kamu ingin membelanjakan uangmu. Belanja di luar kebutuhan primer berarti tidak saja untuk dikonsumsi dalam waktu dekat namun juga bisa menjadi inspirasi dalam waktu kedepan.
Segera Cari Peluang
Tak perlu nunggu terlalu lama mulailah sekarang. Apalagi nunggu sampe PSBB selesai? Kelamaan. Nunggu kapan boleh keluar rumah? Keburu diserobot orang. Jawabnya: mulailah sekarang!. Saat kamu sudah menjalankan strategi hemat konsumsi maka langkah berikutnya mencari peluang. Peluang ini dipilih yang aman, dan tidak melanggar hukum. Ingat, mencari peluang di tengah kesusahan orang lain itu juga tidak cerdas. Mulailah dari laman sosial mediamu. Lihat apa yang orang lakukan saat ini. Ketika orang-orang di rumah aja maka posisikan itu sebagai peluang. Saat orang-orang menyebar info yang memancing kepanikan --jangan diikuti- namun anggap itu peluang. Artinya sosial media itu berpengaruh terhadap apa yang dibagikan temannya sendiri di komunitasnya.