Ada yan keren dengan kegiatan Karang Taruna Dusun Ngargosoko Wetan, Desa Ngargosoko, Kabupaten Magelang  ini saat menjaga alam mereka. Di tengah sibuknya anak muda milenial dengan aktivitas sosmed, pemuda lereng merapi ini justru menggagas sebuah kegiatan bertajuk Gertakan Jogo Tuk. Apa itu Gertakan Jogo Tuk? Ini tak lain dari gebrakan kaum muda dusun untuk menjaga mata air di sekitar mereka.
Perlu Anda ketahui kalau warga Dusun Ngargosoko Wetan mendapatkan kebutuhan  air langsung dengan mengambil dari mata air. Mereka tidak membuat sumur karena posisi mereka di dataran tinggi gunung merapi. Nah, kemarau panjang  tahun 2019 ini mengakibatkan tiga mata air dusun berkurang debit airnya bahkan satu diantaranya tak lagi mengeluarkan air.
Untuk itu Wintoyo, sebagai ketua bersama pemuda karang taruna membuat empat gebrakan keren untuk menjaga mata air dari kekeringan. Gebrakan ini sudah dia mulai sejak 2010 bersama kelompok karang taruna dusun lain. Namun 8 bulan terakhir mereka memberanikan diri untuk bergerak mandiri.
Sedekah 1000 Untuk Mata Air Anak Cucu
Sedekah 1000 ini merupakan gerakan mengumpulkan uang Rp 1.000 / bulan / kepala keluarga. Nah, uang sedekah ini dipakai untuk merawat pohon-pohon penjaga mata air. Gerakan ini merupakan partisipasi bersama termasuk kalangan tua dusun dan mempercayakan sepenuhnya pemanfaatan donasi kepada karang taruna dusun.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/30/karang-taruna-menanam-pohon-jpg-5e096bf1097f362bc208b332.jpg?t=o&v=770)
Menyadari pohon-pohon penjaga mata air ini usianya sudah tua dan rentan maka pemuda karang taruna ini memperbanyak dengan cangkok pohon. Pohon pengikat air ini dikenal dengan nama pohon bulu / ipek / elo. Nah cangkok pohon ini hanya perlu 4 bulan saja untuk siap ditanam. Biasanya mereka menanam pohon ini saat musim hujan di tempat-tempat tandus di hutan.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/30/karang-taruna-menanam-pohon-merapi-jpg-5e096b0ad541df03414d64e2.jpg?t=o&v=770)
Saat begitu banyak gerakan reboisasi hutan kadang lupa dengan gerakan merawat tanaman. Hasilnya tak sedikit yang kering dan mati. Mereka menyadari bahwa beberapa pohon kadang perlu perawatan terutama di musim kemarau. Para pemuda ini merawat pohon-pohon ini dengan siram pohon. Saat pohon tetap hijau di musim kemarau hal ini sedikit banyak menghindari kebakaran hutan dari pohon yang kering.
Ajak Remaja Dan Anak Anak Untuk Bergabung
Karang taruna ini konsisten menggerakan 70 orang pemuda dusun. 15 Diantara mereka para remaja putri dan anak-anak. Mereka sadar bahwa mereka perlu merangkul anak muda. Kegiatan mereka di bagikan di grup-grup, social media sehingga memancing remaja lain untuk bergabung.
Menurut Nurul yang penting ada perempuan maka remaja putri lain akan nyaman untuk bergabung. "Kalau semua dilakukan dengan senang dan semangat maka mereka akan iklas bergabung", jelas Nurul. Anak-anak tak luput dari perhatian mereka. Saat penanaman pohon kemarin (21/12) ada sedikitnya dua anak anak ikut berpartiipasi. Wintoko sadar bahwa anak anak inilah yang akan melanjutkan gerakan ini sehingga gerakan ini berlanjut ke generasi berikutnya.
Seperti semboyan yang menjadi spirit mereka "Urip Iku Urup, Urupno Uripmu Kango Anak Putu". Hidup itu menyala, nyalakan hidupmu untuk anak cucu. Nah, bagimana dengan kamu? Yuk, sebagai Anak milenial bikin gebrakan lain di kampong mu untuk menjaga lingkungan.
Karang Taruna Muda Berkarya
ds Ngargosoko Wetan, kel. Ngargosoko, Kab Magelang
Wintoyo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI