[caption id="attachment_196060" align="aligncenter" width="645" caption="dok.sylabi Mindy McAdam"][/caption]
Pertemuan gue dengan Prof Mindy McAdam dosen University of Florida US memecahkan kepenatan perihal dinamika media massa yang berkembang di Indonesia dan dunia yang begitu-gitu aja –sekaligus mengguncang rasa percaya diri gue sebagai jurnalis. Prof Mindy secara radikal mengkategorikan media massa yang menyajikan hard news dalam karegori tradisional media.
Prof Mindy McAdam: The old business model for newspapers, radio and TV was that the audience was trapped – inside their national borders, inside their national language
Lanjutnya:
Text is not only newspaper. Video is not only television. Audio is not only radio. Tv Journalism are writing. The learn to show news by write. Traditional “hard news” is short, simple, temporary. Journalism is more than only “hard news”. Serious and important topics: Not short, not simple, not temporary.
Apa yang dikatakan Prof Mindy benar adanya. Surat kabar, televisi dan radio kita sedang bersenang senang dengan straith news, short news. Mereka meraup untung dari kecepatan. Kecepatan adalah kekuatan. Melempar bola panas dan kadang meninggalkan begitu saja. Bola panas berbentuk short news kasang disajikan short time juga. Setelahnya bisa jadi dalam bentuk interpretasi yang kadang tak dikompilasi oleh media yang bersangkutan. Inilah kelemahan media.
Sayangnya surat kabar, televisi, dan radio yang memegang peranan penting dalam distribusi informasi justru tak menyadari kelemahannya. Media terlalu sibuk dengan HARI INI dan melupakan masa lalu bahkan masa depan. Dari sisi konten dan konsep media televisi, radio dan surat kabar lemah dalam mengelola informasi. Saat kecepatan dan aktualitas menjadi kunci kesuksesan mereka lupa bahwa informasi dapat menjadi temporer saat tak dikelola.
Pikir aja, pemirsa tidak bisa kembali ke berita televisi sehari sebelumnya bahkan sebulan sebelumnya. Begitu pula dengan pendengar radio dan pembaca surat kabar. Belum lagi keterbatasan ruang dan waktu yang jelas jelas mematikan media media ini.
Prof Mindy McAdam: The Internet has been breaking open that trap. As the Internet becomes faster and cheaper – little by little, in every country – the people turn away from the local and national media. They turn to the Internet as their main source of news.
Kapanpun lo mau akses informasi tak perlu nunggu pagi atau jam yang sama. Click and touch, semua informasi akan hadir dimanapun. Ruang dan waktu menjadi kawan bagi jurnalisme online. Belum lagi jurnalisme online menyediakan ruang untuk tak sekedar menyajikan format teks dan foto tetapi telah masuk ke ranah multimedia.
Prof Mindy McAdam: Online journalism is combinations of media, More than what was possible on a single platform from the past. The viewers or readers can interact with the material. Multimedia is not always interactive, and interactivity does not mean ONLY clicking. So these are really two different things.
Jurnalisme online terbuka pada berbagai format media. Lu bisa memasukkan teks, foto, video bahkan animasi, grafis, dan audio. Bahkan jurnalisme online tak sekedar memasukkan hard news/ short news tetapi juga menginformasikan bagian per bagian di semua sisi. Hal ini dilakukan secara kontinyu setiap hari setiap minggu bahkan bulan dan tahun. Lu juga dapat menyajikan jaringan /link untuk semia pengguna yang berkepentingan. Lebih hebat lagi jurnalisme online menyajikan sistem managemen informasi yang mudah bagi siapapun yang membutuhkan. Informasi ini diatur per kategori, tanggal bahkan hal hal detail lain. So, memang menjadi media massa masa depan.
Sementara National Public Radio US membuat laporan penyusuran sungai Mekong dalam berbentuk liputan, foto dan peta dari hari ke hari. Liputan lintas negara ini disajikan kontinyu mulai dari sungai mekong di China hingga berakir di Vietnam. (http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=123617267)
Bagaimana dengan kita. Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbanyak se asia tenggara. Sayangnya pemakaian internet belum diimbangi dengan fungsi dan pengembangan informasi. Ayo, mau maju dan berkembang…kembangkan mediamu lebih bervariatif lewat online journalism.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H