Mohon tunggu...
Pascalis PeWe
Pascalis PeWe Mohon Tunggu... Full Time Blogger - wirausaha sejak usia 37 th

Jangan takut memulai usaha, yang kamu takutkan justru ketika kamu terlambat memulainya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Aktor Autis Gairahkan Film Rumah Tanpa Jendela

4 April 2011   10:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:08 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_99711" align="aligncenter" width="680" caption="poster film"][/caption]

(Jogja, 4/4) Film Rumah Tanpa Jendela (RTJ) berhasil membuat para orang tua dan guru sekolah dasar se kota Yogyakarta berlinang air mata. Sesekali suara sesenggukan terdengar meski ditahan namun senyuman dilontar dengan pipi kemerahan saat lampu bioskop menyala tanda film selesai.

Puluhan guru, orang tua dan anak-anak ini merupakan rombongan yang diundang sutradara Aditya Gumay dan tim Rumah Tanpa jendela untuk nonton bareng. Dasar orang Jogja -termasuk saya- sejak pagi telah menyerbu cinema XX1 Yogyakarta untuk nonton film GRATIS.

Inilah enaknya jadi jurnalis, meski bukan orang tua, anak atau guru tetap saja dapat undangan nonton gratis. Ternyata sampai dilokasi tak hanya saya, puluhan wartawan lain turut menyaksikan.

Cerita RTJ melegakan imajinasi saya saat film film horor sensual dan sinetron penuh intrik meracuni otak tiap orang. Secara singkat film RTJ merupakan kisah hidup dua keluarga Rara dan Aldo sebagai tokoh anak anak. Rara anak keluarga miskin yang hidup di perkampungan pemulung dengan rumah sederhana tanpa jendela. Sementara aldo sebagai anak autis justru berasal dari keluarga kaya yang hidup berlimpah fasilitas. Rara selalu bermimpi ingin mempunyai jendela –simbolisasi sebuah mimpi untuk kemapanan.

Pertemuan Rara dengan Aldo terjadi saat Rara menjadi ojek payung dan tanpa sengaja terjadi kecelakaan di mobil penjemput Aldo. Rara terus dieksplorasi dengan mimpi mimpinya sementara Aldo lebih dieksplorasi lebih dinamis dalam hubungan antaranggota keluarga –ibu, kakak, eyang dan dengan Rara sendiri.

[caption id="attachment_100051" align="alignright" width="300" caption="sang sutradara"][/caption] Kisah Rara membuat saya berkesan, jalan cerita yang mengangkat paradok perkampungan pemulung membuat saya "berkawan" seideologi dengan Aditya Gumay -meski ndak kenal. Tokoh Aldo lah yang membuat Imajinasi saya hidup. Aldo memang Autis dan memerankan anak kaya autis tetapi aktingnya luar biasa. Saya sangat bangga sebagai penonton dan sebagai jurnalis memberi apresiasi tinggi terhadap Aldo sebagai pribadi atau karakternya, terlebih saat berinteraksi dengan actor lain. Anak inilah yang membangun dunia masa depan dengan kelugasannya. Bila Rumah tanpa Jendela menjadi judul yang marketable tatapi saya berharap Aditya Gumay mengeksplorasi Aldo dalam dunia autis yang cerdas ALDO's WORLD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun