Walaupun diare pada anak terlihat sepele, orangtua sebaiknya sadar akan betapa pentingnya peran mereka dalam mengenali dan menanggapi masalah ini dengan cepat. Khususnya pada anak yang berat badannya tinggi, risiko dehidrasi yang bisa membahayakan nyawa menjadi lebih besar. Jadi, penting bagi orangtua untuk lebih memperhatikan anak ketika mengalami diare.
Saat anak menunjukkan gejala diare, orangtua seharusnya tidak perlu khawatir secara langsung.
Sebaliknya, mereka hanya perlu memeriksa karakteristik kotoran anak, seperti konsistensinya, apakah encer dan tanpa ampas, serta memerhatikan tanda-tanda lainnya, seperti warna yang mungkin merah atau kehitaman, keberadaan lendir, atau bau yang tidak biasa seperti amis atau bau lainnya.
Namun, yang paling esensial adalah mengenali indikasi dehidrasi, yang dapat menjadi ancaman serius terutama pada anak-anak.
Dalam situasi diare tanpa dehidrasi, pemberian Oralit dengan dosis yang sesuai dapat membantu menggantikan cairan yang hilang.
Akan tetapi, jika tanda-tanda dehidrasi mulai muncul, seperti ubun-ubun yang terlihat cekung, bibir kering, atau mata yang cekung, orangtua harus segera mengambil tindakan lebih lanjut. Tanggapan cepat yang mencakup pemberian cairan rehidrasi oral dan konsultasi dengan dokter menjadi penting dalam mengatasi kondisi ini.
Memberikan Oralit setiap kali anak buang air besar cair sangat penting. Dosis Oralit yang tepat dapat membantu mencegah dehidrasi dan mempercepat proses penyembuhan.
- Di bawah 1 tahun: 50-100ml Oralit setiap kali diare.
- Usia 1-5 tahun: 100-200ml setiap kali diare.
- Usia di atas 5 tahun: 200ml setiap kali diare.
Penting juga untuk mencatat bahwa penggunaan obat antidiare tanpa pengawasan medis dapat menjadi risiko. Orangtua seharusnya tidak sembarangan memberikan obat tanpa konsultasi dengan dokter.
Sementara itu, pemberian antibiotik hanya dianjurkan jika ada bukti infeksi bakteri yang mendasarinya.
Peran zinc dalam penyembuhan diare juga tidak boleh diabaikan. Suplemen zinc dapat membantu mempercepat proses penyembuhan anak.
Begitu juga dengan kelanjutan pemberian ASI. ASI tetap dianjurkan selama anak mengalami diare, dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga harus dilanjutkan.
Dalam penggunaan zinc untuk penanganan diare pada anak, dosis yang umumnya direkomendasikan adalah sebagai berikut: Untuk anak di bawah 6 bulan, dosis zinc yang diberikan adalah sekitar 10 mg per hari dengan durasi penggunaan selama 10-14 hari, meskipun diare sudah berhenti.
Sedangkan, untuk anak di atas 6 bulan, dosis zinc yang direkomendasikan adalah sekitar 20 mg per hari, dan durasi penggunaannya tetap sama, yaitu selama 10-14 hari setelah diare berhenti.
Edukasi juga merupakan kunci. Orangtua perlu diberi informasi tentang tanda-tanda yang memerlukan bantuan medis lebih lanjut dan langkah-langkah preventif untuk mencegah diare. Melibatkan mereka dalam langkah-langkah kebersihan perorangan, menjaga lingkungan, serta memberikan imunisasi dapat membantu mencegah kasus diare yang tidak diinginkan.
Dalam keseluruhan, tanggap cepat orangtua adalah kunci untuk melindungi kesehatan anak dari dampak diare. Pemahaman mendalam tentang jenis diare, pengenalan tanda-tanda dehidrasi, dan langkah-langkah penanganan yang tepat akan membantu anak pulih dengan lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi serius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H