Mohon tunggu...
pasca dwi jayanto
pasca dwi jayanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa S1 yang menempuh program Studi Teknik Arsitektur di Universitas Diponegoro, saya suka membaca artikel dan jurnal, disaat luang saya bermain game . saya bekerja sebagai guru privat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rancangan Taman Desa Ngepringan Menerapkan Konsep Modern Brutalism

11 Februari 2023   20:09 Diperbarui: 11 Februari 2023   20:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sragen,06/02), taman Desa merupakan suatu aset yang dimiliki oleh Desa sebagai suatu tempat untuk melakukan berbagai macam aktivitas seperti : Berkumpul, melepas Lelah dan berolahraga Desa Ngepringan, Kab Jenar memiliki banyak sekali lahan pekarangan yang kosong sehingga dapat dimanfaatkan sebagai taman. Dalam hal ini, lahan yang dekat dengan lapangan dan ditepi jalan provinsi sehingga dapat dilihat oleh banyak orang yang berlalu lalang baik oleh masyarakat desa Ngepringan, pengguna lapangan, dan pengendara kendaraan

Berangkat dari hal tersebut, Pasca Dwi Jayanto selaku mahasiswa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I 2022/2023 UNDIP. Berinisiatif untuk melakukan perencanaan taman desa Ngepringan dengan menimbun aspirasi dari warga sekitar dan pak Lurah untuk keperluan apa saja yang diinginkan

Kegiatan dimulai dari survey pada tanggal () untuk mengambil data lapangan, kemudian mengumpulkan aspirasi dari pak RT 01 dan pak Lurah desa Ngepringan terkait keperluan dan TOR (Term Of Recruitment) mengenai taman tersebut. Dalam pelaksanaanya terjadi beberapa perubahan TOR sehingga desain pun harus diubah menjadi setengah dari ukuran aslinya. Setelah beberapa kali konsultasi terkait tokoh terkait, diajukan lah 2 konsep taman untuk Desa Ngepringan yaitu Mixed Used Park dan Modern Brutalism .

Dipilihlah konsep Modern Brutalism untuk taman Desa Ngepringan, dengan pertimbangan mengikuti tren yang sedang ada dan bersifat jangka Panjang, selain itu dengan harapan taman ini tidak akan termakan usia karena banyak menggunakan material beton sebagai bahan dasar utamanya dan menggunakan warna gradasi putih menuju hitam dengan asumsi akan memberikan hierarki bagi lingkungan sekitar dengan menjadi sesuatu yang berbeda di lingkungan sekitarnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun