Mohon tunggu...
Vox Pop

Reklamasi : Akan Ada Air Terjun di Jakarta !

18 April 2016   22:17 Diperbarui: 18 April 2016   23:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pipa yang menampung belasan sungai tersebut tidak sepenuhnya dialirkan melalui tebing. Satu pipa cabang di bawah sungai dibuat untuk mengalirkan air sungai langsung ke laut yang berfungsi sebagai pengontrol debit air jika terjadi curah hujan yang tinggi di Jakarta atau terjadi pasang laut sehingga tidak akan ada sumbangan air dari daerah lain untuk membanjiri Jakarta.

Ratusan Kincir Angin di Pesisir Utara

Setelah kita berekreasi ke ujung  selatan Jakarta, mari kita menuju ke ujung utara. Muara adalah tujuan akhir dari air sungai, sampah, penyakit dan akhir sekaligus awal segudang persoalan. Meskipun du hulu sudah terdapat waduk pengendali sampah, tidak tertutup kemungkinan masih ada sampah di muara sungai yang dapat diakibatkan oleh tidak sempurnanya penyeringan, perilaku warga yang masih menyimpang atau terjadi secara alami oleh terpaan angin yang membawa daun kering ke sungai. Di muara tersebut nantinya akan dibangun kanal dan pintu air sebagai tempat penyeringan sampah dan pengendali banjir. 

Di sepanjang pantai di kawasan muara tersebut akan dibangun kincir-kincir raksasa yang akan menyedot air dari sungai menuju ke laut jika air laut berada di atas air sungai. Sebuah landmark yang sangat indah serasa di negeri kincir angin Belanda, sebuah pompa yang ramah lingkungan. Tentunya penyedotan air tidak hanya dibebankan ke kincir-kincir tersebut. Puluhan pompa raksasa juga disiapkan jika terjadi keadaan yang darurat. Apabila air laut berada di bawah air sungai maka pembuangan air akan dikendalikan dari pintu-pintu air.

Waktu Pembangunan 2017

Pembangunan tersebut akan dimulai tahun 2017 #JikaSayaGubernurDKI. Maafkan tulisan saya ini, semua itu sepertinya tidak akan terwujud karena hanya imajinasi liar saya saja. Bukan kampanye untuk menjadi pesaing Ahok dan Yusril,  karena saya tak punya jalan menuju ke sana, bukan pula menyinggung reklamasi pantai karena tulisan ini saya buat jauh-jauh hari sebelum isu-isu tersebut mencuat di media. Tetapi semua berawal dari mimpi, untuk menggugah pembaca kompasiana ikut berimajinasi dan berinovasi dan sebuah kebanggaan jika ada tokoh yang bisa mewujudkan impian saya tersebut.

Salam

:: PARTA ::

[bersambung...]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun