Pelayanan dalam Hidup Mengereja
Permulaan dalam Melayani
Awal mula terlibat ibu Theresia Murtiwi menjadi relawan KKPKC kevikepan Kedu adalah di awal tahun 2023. Tidak terlibat secara struktural karena di tahun 2023 masih melayani sebagai ketua lingkungan, juga melayani di timpel Kerasulan Kitab Suci Paroki St. Maria Fatima Magelang dan juga pengurus komisi kitab suci kevikepan kedu. Sehingga tidak memungkinkan untuk terlibat penuh  dalam struktural pengurus KKPKC.
Â
Latar Belakang dalam Pelayanan
Alasan terlibat sebagai relawan tim KKPKC Kedu karena waktu itu dimintai bantuan untuk membantu mengisi ice breaking dalam sosialisasi bahaya narkoba di paroki  Sumber, dan akhirnya berlanjut terus mengisi ice breaking di setiap acara sosialisasi bahaya narkoba yang diadakan tim KKPKC baik di sekolah maupun di paroki - paroki.
Alasan saya terlibat di relawan tim KKPKC karena saya sering merasa tidak enak kalau menolak permintaan  teman pelayan. Hal ini terjadi bermula karena saya mengikuti Sekolah Evangelisasi ( SEP ) KAS yang diadakan di Paroki St. Maria Fatima Magelang tahun 2019, dimana saat saya ikut SEP dokrin yang diterima adalah "SIAP DIUTUS". Sehingga prinsip itu tertanam baik dalam hati saya, yang menyebabkan saya sulit menolak setiap tugas dalam pelayanan.
Alasan saya betah melayani sebagai relawan di tim KKPKC karena saya menikmati setiap pelayanan saya, meski capek dan kadang suara serak karena banyak bernyanyi tapi saya merasakan sukacita penuh dihati saya. Saya merasa bahagia bisa membawa suasana yang ceria dan membuat tiap peserta tidak merasa ngantuk saat mengikuti sosialisasi/kegiatan yang diadakan tim KKPKC. Melihat mereka antusias dan semangat dalam mengikuti setiap sesi membuat saya ikut bersemangat.
Â
Karunia Yang Memberi Kekuatan
Karunia yang saya rasakan ditiap pelayanan saya adalah karunia untuk mengasihi dan kesabaran. Saya belajar untuk senantiasa bersyukur didalam setiap langkah hidup saya baik dalam menghadapi pengalaman yang menyenangkan ataupun pengalaman yang menyesakkan.
Saya bersyukur karena setiap kesesakan yang saya lewati saya merasakan tangan kasih Allah turut serta mendampingi saya dan saya mendapatkan suka cita penuh.
Saya belajar untuk melayani dengan sungguh - sungguh, meninggalkan hati yang bersungut - sungut karena jika saya kerjakan dengan sungut - sungut maka saya hanya akan merasa capek dan tidak mendapat apa - apa tapi jika saya kerjakan tiap pelayanan saya dengan kasih dan suka cita maka saya akan mendapatkan kegembiraan dan kedamaian dalam diri saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H