Mohon tunggu...
Amapatris Witin
Amapatris Witin Mohon Tunggu... -

Pencinta Alam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Semua Media Sibuk dengan Banjir

20 Januari 2014   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13902308181432779765

[caption id="attachment_291092" align="alignnone" width="640" caption="Foto: Doc.pri"][/caption] Banjir....banjir...banjir...banjir teriak semua orangJakarta,, Menado, bandung, bogor dan lain-lainnya. Semua media lalu menempatkan berita banjir di laman terdepan termasuk kompasianapun wara wiri menempatkan berita banjir ter...ter...ter.....depan.

Dulu tidak banjir sekarang banjir dan akan terus menerus banjir. Semua orang lalu sibuk ngurus banjir. Syukur-syukur ngurus banjir uang dari pada banjir lumpur.Lebih bersyukur orangKalimantan penuh dengan sungai-sungai besar tetapi tidak repot ngurus banjir.

Persoalannya? Siapakah yang perlu disalahkan? Banjir? Hujan? Jokowi? Fauzi Wibowo?Manusia? atau Tuhan?Kalau mulai banjir lalu semua orang saling mencari kambing hitam. Lalu kambing hitam sembunyi tinggalwedus putih yang sedang makan rumput.

Kampanye tentang kelestarian lingkungan hidup diabaikan dan dianggap sok...sok...sok tahu. Pastinya manusia yang salah. Manusia yang mana? Ngga  mau tahu siapa-siapa. Yang kutahu bahwa banjir akan terus datang melanda rumah-rumah penduduk. Media ambil untung, dengan mengedepankan banjir sebagai fokus berita. Ha.ha...ha....lebih baik tidur dari pada bicara banjir. Tuhan pasti tahu kapan selesai banjir. Manusiacuma membohongi dirinya sendiri dengan ramalan.... Sukses selalu buat pencinta banjir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun