Dengan adanya kecerdasan buatan, guru dapat merencanakan dan menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif dan terarah. Guru dapat menyusun dan model pembelajaran berdasarkan analisis hasil analisis data psikologis seperti minat, motivasi, dan gaya belajar siswa yang diperoleh dari kecerdasan buatan. Â
Dengan demikian secara tidak langsung, kecerdasan buatan dapat membantu dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan belajar siswa ( minat, motivasi dan gaya belajar) dan selanjutnya dapat membantu juga dalam merancang dan mengembangkan bahan ajar yang lebih bervariasi dan menarik siswa.
4. Meningkatkan keamanan
Kecerdasan buatan juga dapat dimanfaatkan pada pembelajaran online/jarak jauh. Kecerdasan buatan dapat membantu guru dalam mengidentifikasi risiko keamanan dalam pembelajaran online serta memberikan solusi agar risiko dapat diminimalisir.Â
Pada praktiknya, kecerdasan buatan dapat membantu mengidentifikasi tindakan plagiarisme yang dilakukan siswa. Kecerdasan buatan juga dapat mencegah tindakan penipuan pada ujian online, baik melalui perjokian maupun melalui sistem.
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Kecerdasan buatan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Guru dapat memantau kemajuan siswa secara lebih efektif di berbagai aplikasi yang digunakan. Selain itu melalui kecerdasan buatan guru dapat memberikan tindakan korektif yang tepat waktu dan terarah. Dengan cara tersebut, kecerdasan buatan dapat sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa secara keseluruhan.
Saat ini, AI masih dalam tahap awal pengembangan. Sebagai guru, tentu kita patut optimis dalam menyongsong era baru kecerdasan buatan ini. Dan yang jelas, penting bagi guru saat ini untuk tetap mengambil peran penting dalam pengajaran dan pembelajaran, dan memperhatikan aspek-aspek humanis dalam proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H