guru dalam menjalankan tugas hanya berfokus pada penyampaian materi, maka guru tersebut cukup digantikan dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan bahkan dapat memberikan informasi lebih lengkap dari yang guru berikan.
Jika“kecerdasan buatan adalah bagaimana mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia” (John McCarthy : 1956).
Tugas guru tidak hanya mengajar, menyampaikan atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada murid. Guru juga bertugas mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih.
Selain itu guru sebagai pendidik juga menilai dan mengevaluasi perencanaan, proses maupun hasil dari pengajarannya yang tidak dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 telah dijelaskan tugas secara rinci menunjukkan bahwa guru tidak hanya sekedar mengajar atau mentransfer ilmu kepada murid.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas guru tidak hanya terbatas pada memberikan materi pelajaran saja. Kewajiban guru juga terkait dengan pembinaan siswa secara menyeluruh, dan tentunya hal ini tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan.
Paling tidak ada 6 tugas guru yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan, berikut uraian singkatnya.
1. Membimbing dan mengarahkan
Guru bertugas membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pembimbingan ini melibatkan banyak hal, antara lain: kesiapan belajar siswa, gaya belajar siswa, pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menyerap materi yang diajarkan.
Selain itu, guru juga bertanggung jawab memberikan arahan dan membimbing siswa dalam menentukan tujuan belajar dan membantu mereka dalam mencapainya.
2. Menilai dan Evaluasi
Guru bertanggung jawab dalam menilai apakah siswa sudah siap menerima materi yang akan diajarkan, mengevaluasi kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan menilai hasil sejauh mana hasil yang diterima siswa.