Mohon tunggu...
Paryono Yono
Paryono Yono Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi

Blog pribadi https://dolentera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini 6 Tugas Guru yang Tidak Dapat Diganti oleh Kecerdasan Buatan

22 Februari 2023   21:06 Diperbarui: 27 Februari 2023   21:26 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic: pixabay.com/aditiotantra

Jika guru dalam menjalankan tugas hanya berfokus pada penyampaian materi, maka guru tersebut cukup digantikan dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan bahkan dapat memberikan informasi lebih lengkap dari yang guru berikan.

“kecerdasan buatan adalah bagaimana mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia” (John McCarthy : 1956).

Tugas guru tidak hanya mengajar, menyampaikan atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada murid. Guru juga bertugas mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih.

Selain itu guru sebagai pendidik juga menilai dan mengevaluasi perencanaan, proses maupun hasil dari pengajarannya yang tidak dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 telah dijelaskan tugas secara rinci menunjukkan bahwa guru tidak hanya sekedar mengajar atau mentransfer ilmu kepada murid. 

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Tugas guru tidak hanya terbatas pada memberikan materi pelajaran saja. Kewajiban guru juga terkait dengan pembinaan siswa secara menyeluruh, dan tentunya hal ini tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan. 

Paling tidak ada 6 tugas guru yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan, berikut uraian singkatnya. 

1. Membimbing dan mengarahkan 

Guru bertugas membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pembimbingan ini melibatkan banyak hal, antara lain: kesiapan belajar siswa, gaya belajar siswa, pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menyerap materi yang diajarkan.

Selain itu, guru juga bertanggung jawab memberikan arahan dan membimbing siswa dalam menentukan tujuan belajar dan membantu mereka dalam mencapainya.

2. Menilai dan Evaluasi

Guru bertanggung jawab dalam menilai apakah siswa sudah siap menerima materi yang akan diajarkan, mengevaluasi kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan menilai hasil sejauh mana hasil yang diterima siswa.

Hal ini dilakukan dengan cara menanya, memberikan projek, ujian, serta memberikan umpan balik yang tepat terhadap hasil belajar siswa.

3. Mengembangkan materi pembelajaran

Guru juga harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan materi pembelajaran. Apa yang disampaikan guru hendaknya tidak monoton namun disesuaikan konteks dengan kebutuhan siswa. Jika apa yang disampaikan guru disesuaikan dengan kondisi siswa, maka secara tidak langsung siswa akan memahami bahwa materi tersebut memang dibutuhkan untuk dipelajari. 

Pengembangan materi ini termasuk dalam penyusunan kurikulum yang akan diterapkan pada jenjang tertentu yang didalamnya termasuk dalam pengembangan metode pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kondisi siswa.

4. Mediator dan fasilitator

Guru juga berperan sebagai mediator dalam mengatasi masalah. Masalah yang dihadapi siswa bisa terjadi antar siswa, antara siswa dengan orang tua, maupun siswa dengan pihak luar. 

Guru dapat berperan sebagai fasilitator dalam memberikan bantuan di saat siswa terpuruk. Guru juga dapat memberikan dukungan terhadap siswa dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terbatas dengan pembelajaran di kelas.

5. Pengembangan karakter dan sikap positif 

Guru bertugas membantu pengembangan karakter dan sikap positif siswa. Sikap-sikap yang mengandung nilai positif seperti religius, integritas, tanggung jawab, kerja sama, nasionalisme dan empati dapat dipupuk oleh guru melalui pembelajaran maupun interaksi di luar pembelajaran di kelas.

Nilai-nilai positif ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh, komunikasi, maupun menyisipkan nilai positif tersebut di sela-sela pembelajaran.

6. Pengawas dan penjaga ketertiban di lingkungan sekolah

Guru juga bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan sekolah melalui program-program kedisiplinan. Tugas pengawasan dan menjaga kedisiplinan siswa dilakukan saat jam sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun