P2PTM) ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes pada anak.Â
Berdasarkan sumber dari laman direktorat pencegahan dan pengendalian penyakit menulir Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Penyakit diabetes tipe 1 yang terjadi pada anak dapat disebabkan oleh interaksi dari banyak faktor antara lain, kecenderungan genetik, faktor lingkungan, sistem imun, dan sel pankreas yang perannya masing-masing terhadap proses diabetes melitus tipe 1 belum diketahui.Â
Sedangkan diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Gaya hidup tidak sehat dapat dilihat pada beberapa hal diantaranya berat badan anak yang berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, dan diet tidak sehat atau tidak seimbang, serta mengkonsumsi merokok.Â
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa pada anak usia 5 - 12 tahun yang memiliki berat badan yang bermasalah memiliki resiko yang tinggi. Terdapat 18,8% anak usia 5 - 12 tahun menunjukkan  angka kejadian faktor risiko diabetes tipe-2 dan sebesar 10,8% menderita obesitas.
Diabetes adalah kondisi dimana terjadi peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Hal ini dapat terjadi Bila terjadi kelainan pada insulin, misalnya produksinya tidak memadai atau tidak berfungsi dengan baik. Insulin adalah hormon yang membantu mengatur kadar gula dalam darah dan ini dapat terjadi pada anak.
Diabetes dapat terjadi karena sel-sel tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin. Jika sel tubuh tidak merespon insulin secara tepat maka akan terjadi resistensi insulin. Ini menyebabkan insulin tidak dapat bekerja dengan baik dalam mengatur kadar gula dalam darah sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
Tingginya resiko diabetes pada anak tentunya cukup mengkawatirkan orang tua yang masih memiliki balita dan anak kecil. Orang tua perlu melakukan pencegahan agar anaknya terhindar dari resiko diabet baik tipe 1 maupun tipe 2. Tips berikut dapat menambah referensi orang tua agar anak terhindar dari resiko penyakit diabetes.
1. Jauhkan Anak Dari Gadged
Anak yang lekat dekat dengan gadged memiliki kecenderung mager alias malas gerak. Malas gerak ini yang mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik yang dibutuhkan tubuh. Kurangnya olah raga dapat menurunkan sensivitas insulin, sehingga memperburuk kontrol gula dalam darah yang dapat memperkuat risiko diabetes.Â
Anak yang kurang dalam melakukan gerakan fisik menyebabkan gula tidak terserap tubuh secara sempurna yang menjadikan kadar gula dalam darah meningkat, menumpuknya kadar gula dalam darah ini meningkatkan resiko diabetes. Untuk itu tips pertama yang dilakukan orang tua agar anak terhindar dari penyakit diabetes adalah dengan menjauhkan pada gadged yang membuat mager.
2. Ajak Anak Aktivitas Fisik
Tips kedua adalah dengan mengajak anak beraktivitas fisik. Pada hari minggu minggu pagi atau waktu senggang, orang tua perlu mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti jalan, lari, bersepeda, olah raga, dst. Aktivitas fisik secara reguler memiliki peran penting dalam mengurangi risiko terkena diabetes. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan metabolisme, membantu membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh.Â
Selain itu aktivitas fisik membantu meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat jantung dan pembuluh darah, dan membantu mencegah pengendapan lemak dalam pembuluh darah, dan membantu mengontrol berat badan, yang merupakan faktor risiko utama terkena diabetes.Â
3. Makan Makanan yang Sehat
Anak perlu diberi makan makanan sehat sangat penting bagi penderita diabetes, karena membantu mengontrol gula darah dan memperkuat kesehatan secara keseluruhan. Makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein nabati membantu mengontrol kadar gula darah dan membantu mencegah peningkatan gula darah yang tidak diinginkan pada tubuh anak.
Selain itu, makan makanan sehat dapat membantu mengontrol berat badan anak yang merupakan faktor risiko utama terkena diabetes dan membantu meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.Â
4. Kurangi Mengkonsumsi Minuman ManisÂ
Orang tua perlu memantau dan membatasi agar anak tidak meminum minuman manis. Mengkonsumsi minuman manis secara berlebihan bisa sangat berbahaya bagi anak-anak karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Di dalam minuman manis mengandung banyak gula dan kalori yang bisa menyebabkan anak mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Â Selain itu, minuman manis mengandung banyak gula yang dapat mempengaruhi kadar gula darah, khususnya pada anak yang memiliki riwayat keluarga diabetes.Â
5. Pilih Susu Rendah Glukosa
Susu instan adalah minuman yang biasa diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Selain praktis dibawa juga mudah dalam memperolehnya. Sebagai contoh, kita dapat menemukan berbagai susu UHT dengan berbagai merk di warung-warung, indomart atau alfamart terdekat.Â
Kelebihan lain, susu UHT dapat bertahan lama tanpa memerlukan penyimpanan di dalam lemari pendingin. Selain itu usu UHT memiliki shelf life yang lebih panjang dibandingkan dengan susu pasteurisasi biasa.  Susu UHT memiliki tingkat kebersihan dan keamanan yang lebih tinggi karena diproses dengan suhu tinggi sekitar 135-140°C . Hal yang perlu perhatikan orang tua saat membeli susu UHT adalah dengan memilih yang rendah glukosa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI